Intensitas hujan yang cukup tinggi akan berdampak pada penurunan kualitas air budidaya, pembenih lele perlu tahu cara menanganinya. Memasuki musim penghujan, sejumlah pembudidaya ikan konsumsi alami kendala dalam usahanya. Pasalnya, kematian atau ikan mulai terkena serangan penyakit kerap dijumpai, khususnya di segmen usaha pembenihan. Tingginya curah hujan akan berdampak kualitas air yang berubah-ubah dan menyebabkan stres pada ikan.
Tak jarang pembudidaya benih ikan terkena serangan penyakit di kala musim
hujan, dengan tingginya intensitas hujan yang turun, akan mempengaruhi beberapa
parameter kualitas air kolam pemeliharaan. Seperti, suhu yang turun drastis,
ketidakstabilannya kadar keasaman di perairan (pH), yang pada akhirnya
berdampak pada stressnya ikan peliharaan.
Perubahan nilai atau angka parameter kualitas air secara drastis akan
berdampak langsung kepada benih ikan. Jika, perubahan suhu yang drastis terjadi
akibat curah hujan yang tinggi akan memicu stres pada ikan, sehingga akan lebih
mudah terserang bakteri atau jamur. Dalam kondisi tersebut, ikan biasanya akan
kehilangan nafsu makannya, kemudian produksi lendir di tubuh ikan akan
berlebih.
Dan pada akhirnya sistem pertahanan tubuhnya lele akan berkurang, dimana
lendir pada tubuh lele merupakan salah satu proteksi alami pencegah serangan
penyakit. “Tak bedanya seperti manusia, jika sudah terbiasa panas-panasan,
berjemur namun mendadak harus memasuki ruangan yang dingin akan berdampak pada
kekebalan tubuh yang berkurang sehingga akan pilek, batuk, demam, dan
sebagainya,”
Maka dari itu, setiap pembudidaya harus memperhatikan kualitas air di kala
musim penhujan. Terlebih lagi, dengan seringnya turun hujan akan menurunkan
nilai pH akan semakin turun, jika mencapai di bawah nilai standar 7 - 8 maka
nafsu makan ikan serta perumbuhannya kan terganggu.
Hujan merupakan salah satu kondisi yang tidak mungkin dihindari. Terlebih
untuk pembudidaya yang belum mempunyai sarana dan prasarana indoor (dalam
ruangan), ini akan cukup merepotkan tatkala musim penghujan datang.
Kondisi benih lele yang dipelihara di kolam-kolam terpal dan berada di luar
ruangan akan lebih mudah terkena penyakit jika memasuki musim penghujan.
Alasannya, kualitas air yang sudah terbentuk optimal akan alami perubahan yang
cukup ekstrem. Biasanya pH air nilainya 7,5 - 8 jika diterpa hujan lebat
terus-menerus selama beberapa jam sudah pasti nlai pH akan turun menjadi 6 -
6,5.
“Kondisinya juga bisa diperparah jika usaha yang dijalankan berada di
lingkungan pabrik yang membuang asap industrinya sembarangan, kemudian secara
tidak langsung terbawa oleh air yang turun dari langit dan jatuh ke kolam budidaya.
Hal ini tersebut berdampak pada penurunan kualitas air dengan drastis, yang
berujung pada kematian dalam jumlah banyak pada benih.”
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pembudidaya yang unit kolam-kolamnya belum indoor untuk mengantisipasi terpaan hujan secara terus menerus adalah melakukan pergantian air di setiap kolam-kolam budidaya yang terkena hujan sekitar 30 – 50 % tergantung intensitas hujannya. Jika hanya satu atau dua jam masih tergolong wajar.