Rabu, 29 April 2020

BUDIDAYA IKAN SECARA POLIKULTUR

Kegiatan polikultur ikan adalah memelihara ikan dari jenis yang berbeda dalam wadah yang sama. Ikan yang dipelihara bisa terdiri dari 2 jenis atau lebih. Prinsip budidaya polikultur adalah memanfaatkan potensi sumberdaya air yang ada, dalam hal ini yang menjadi pertimbangan adalah ketersediaan makanan alamidan mutu air, terutama oksigen. 

Tujuannya adalah untuk memanfaatkan potensi sumberdaya air secara maksimal sehingga bisa memberikan hasil panen tertinggi dengan penambahan input yang minimal. Oleh karena itu kegiatan polikultur tidak dilakukan dalam sistem budidaya intensif yang menggunakan kepadatan tinggi, disertai tambahan input makanan dan aerasi.

Untuk memanfaatkan potensi makanan alami secara maksimal maka dipilih ikan yang mempunyai kebiasaan makan yang berbeda. Salah satu contoh adalah polikultur ikan mas dengan gurami.  Ikan mas yang merupakan ikan omnivorous (pemakan segala) dan cenderung mengambil makanan yang ada di dasar kolam dapat digabungkan dengan ikan gurami yang merupakan ikan herbivorous (pemakan tumbuhan) dan cenderung mengambil makanan yang ada di permukaan (daun-daunan).  Disamping itu ikan gurami mempunyai alat pernapasan tambahan sehingga tidak bersaing memperebutkan oksigen dalam air dengan ikan mas.

Polikultur juga dapat dilakukan antara udang dengan ikan. Di Vietnam dan Bangladesh sudah umum dilakukan budidaya polikultur udang galah dengan ikan karper (sejenis ikan mas).  Pemeliharaan pada umumnya dilakukan di tanah bekas sawah yang sangat subur.

Polikultur antara ikan bandeng dengan tawes juga dapat dilakukan di tambak menggunakan air tawar. Perbandingan antara ikan bandeng dengan tawes adalah 1 : 1 atau 2 : 1. Jumlah ikan bandeng yang ditebar antara 5.000 – 10.000 ekor per hektar, sedangkan jumlah ikan tawesnya menyesuaikan dengan ikan bandeng.  

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menerapkan sistem polikultur adalah ketersediaan makanan alami dan kesesuaian jenis ikan yang dipelihara dengan ketersediaan makanan alami tersebut. Oleh karena itu kolam atau tambak perlu dipersiapkan dengan baik agar makanan alami dapat tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk organik dan organik harus dilakukan, dosis pupuk organik sekitar 1 ton per hektar, sedangkan pupuk anorganik urea sekitar 100 – 150 kg/ha.

Semakin besar ukuran ikan maka kebutuhan makanannya juga semakin banyak, sehingga ada kalanya makanan alami yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan tersebut.  Untuk mencegah persaingan makanan antar jenis ikan maka kadang kita perlu memberi makanan tambahan.

Jika ingin menambahkan pelet maka dapat diberikan pelet dengan kandungan protein cukup 12-18 % saja sehingga biaya pakan tidak terlalu tinggi. Pada polikultur ikan dengan udang, maka ikan bisa diberi makanan yang terapung, sehingga tidak mengganggu udang yang hidup di dasar kolam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar