Kamis, 19 Agustus 2021

KUNCI SUKSES BUDIDAYA BAWAL

Tempat Budidaya

Budidaya ikan bawal lebih efektif jika dilakukan pada kolam air deras mengingat ikan bawal bisa hidup di sungai yang mengalir deras. Walaupun demikian bawal juga bisa dibudidayakan di kolam air tenang. Budidaya ikan di karamba dan jaring apung pun mampu mendatangkan keuntungan yang besar. Budidaya ikan bawal pada kolam air deras dapat dilakukan apabila di lokasi tersedia debit air yang lebih besar dari 20 liter/detik. Untuk mengukur debit air bisa dilakukan mengukur L (lebar) X T (tinggi) X P (panjang) saluran yang akan dijadikan sampel. Misalnya, lebar 30 cm, dan panjang saluran 10 m (diberi batas). dengan menggunakan stop watch, kita bisa mengukur kecepatan air di sepanjang saluran. Untuk itu kita perlu menggunakan bahan yang terapung. Bila hasilnya, misalkan 30 detik, maka debit airnya adalah 0,3 m X 0,3 m X 10 m/30 detik = 0,9 m3/30 detik = 900 lt/30 detik = 30 liter/detik. Ikan bawal bisa di pelihara di karamba yang diletakkan di sungai atau saluran irigasi. Lokasi yang digunakan untuk meletakkan karamba hendaknya dipilih yang airnya tidak tercemar limbah kimia.

Benih

Benih merupakan komponen yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suatu budidaya, termasuk budidaya ikan bawal. Benih ikan bawal yang akan ditebar hendaknya dipilih yang berkualitas. Benih unggul diperoleh dari indukan unggul. Kriteria induk unggul yaitu saat masih muda sudah berbadan besar dan sangat matang gonad (berumur 3 tahun), bobotnya minimal 3 kg.

Benih Bawal

Benih ikan bawal yang di tebar untuk pembesaran secara intensif adalah berukuran panjang 3,2 - 3,5 cm, berumur kurang lebih 45 hari. benih ikan bawal ukuran tersebut untuk bobot 400 - 500 gr membutuhkan waktu 5 - 6 bulan. Padat tebar menurut jenis wadah budidaya intensif adalah :

  • Kolam air deras (KAD) : 50 ekor/m3.
  • Karamba : 20 ekor/m3.
  • Karamba jaring apung (KJA) : 50 ekor/m3.

Benih yang baik mempunyai ciri tubuh normal, pergerakan aktif dan lincah terhadap arus maupun rangsangan dari luar. Ukuran benih seragam.

Pengelolaan Pakan

Pemberian pakan harus dilakukan dengan jumlah yang tepat. Artinya, pakan yang diberikan tidak berlebih atau kurang. Pakan berlebih akan memperburuk kualitas air karena sisa pakan, sementara kekurangan pakan akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Pakan ikan untuk budidaya ikan bawal bisa dibuat sendiri atau dengan membeli. Kandungan protein pakan yang diberikan untuk pembesaran minimal 25% dalam sehari jumlah pakan diberikan adalah 3 % dari berat total ikan aktual (biomass), yaitu berat rata-rata ikan X jumlah populasi dalam kolam. Pakan sejumlah itu dibagi menjadi tiga, yaitu untuk diberikan pagi, siang, dan malam. Misalnya berat rata-rata ikan 100 gram, populasi dalam kolam 10.000, berarti biomass dalam kolam 1.000 kg. Jumlah pakan perhari adalah 1,000 kg X 3 % = 30 kg. Dalam sehari pakan yang diberikan adalah 30 kg untuk tiga kali pemberian. Nafsu makan ikan dipengaruhi oleh suhu air. Pada pagi hari suhu air sekitar 22 C. Pada suhu ini nafsu makan ikan kurang baik. Oleh sebab itu jumlah pakan yang diberikan dikurangi untuk ditambahkan pada pemberian pada siang dan sore hari.

Pengelolaan Kualitas Air

Pada budidaya pada kolam air deras dan karamba, kualitas air yang digunakan untuk budidaya perlu diperhatikan. Apabila ada tanda bahwa kondisi berbahaya bagi ikan maka harus dilakukan tindakan penyelamatan.

Pencegahan Penyakit

Pada budidaya ikan bawal yang dilakukan di kolam air deras, karamba, atau karamba jaring apung, air terus berganti sehingga serangan penyakit cukup jarang terjadi. Namun demikian pembudidaya ikan harus tetap waspada akan kemungkinan serangan hama penyakit. Untuk mengantisipasi secara dini serangan penyakit, beberapa hal dapat dilakukan, yaitu:

  1. Untuk kolam air deras, sebelum kolam diisi air, lakukan pengeringan selama 14 hari dan sekaligus lakukan pengapuran.
  2. Jagalah sanitasi lingkungan.
  3. Lakukan penebaran benih dalam jumlah yang optimum, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.
  4. Pemberian pakan tidak boleh berlebih, tetapi juga jangan sampai kurang.
  5. Tangani ikan dengan baik agar tidak terjadi luka yang akan mungkin akan memicu terjadinya infeksi.
  6. Cegah masuknya binatang liar seperti burung, siput, ataupun kepiting yang mungkin dapat membawa penyakit.

Rabu, 18 Agustus 2021

FAKTOR FISIKA AIR PADA BUDIDAYA IKAN

Faktor fisika air meliputi temperatur, kecerahan, dan kekeruhan air. Ketiganya berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya ikan. Bila salah satu saja tidak memenuhi syarat, ikan tentu tidak akan dapat tumbuh optimal.

Temperatur Air

Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada di tempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring apung. Temperatur air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari sebagai sumber energi, suhu udara musim, dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibanding suhu udara.

Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air. Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk meningkatkannya maka dipasang kincir angin. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.

Suhu air mempengaruhi densitasnya, semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air di lapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada di lapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.

Suhu yang mematikan untuk hampir semua semua jenis ikan adalah 10-11 derajat celsius selama beberapa hari. Nafsu makan ikan menurun pada suhu di bawah 16 derajat celsius, sementara reproduksi ikan mengalami penurunan pada suhu di bawah 21 derajat celsius. 

Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca. Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.

TABEL SUHU AIR

IKAN AIR TAWAR

NO

JENIS  IKAN

TEMPERATUR OPTIMUM

1.        

TAWES

20 – 33 0C

2.        

NILEM

18 – 28 0C

3.        

MAS / TOMBRO

20 – 25 0C

4.        

PATIN

28 – 32 0C

5.        

BAWAL

25 – 30 0C

6.        

GURAME

24 – 28 0C

7.        

NILA

25 – 30 0C

8.        

SIDAT

28 – 29 0C

9.        

LELE

25 – 30 0C

10.    

GABUS

25 – 30 0C

Kecerahan

Kecerahan air atau transparansi adalah daya tembus cahaya matahari ke dalam perairan. Kecerahan air dipengaruhi oleh kerapatan plankton dan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel tanah terlarut. Pengukuran kecerahan air sering dilakukan pada budidaya intensif maupun super-intensif. Alat untuk mengukur kecerahan air adalah Piring Seichi (Seichi Disc). Piring seichi dibuat dari papan bundar berdiameter 20 cm berwarna putih hitam selang-seling membentuk 4 bagian, dilengkapi batang kayu dengan penunjuk kedalaman.

Kecerahan air bisa dipakai sebagai indikator untuk melihat kerapatan plankton di perairan. Tingkat kecerahan air yang baik untuk budidaya adalah 100 - 60 cm. Artinya, pada kedalaman 60 - 100 cm, cahaya matahari masih bisa menembus. Pada kecerahan 20 cm, kerapatan plankton sudah pada ambang batas berbahaya karena justru menurunkan kualitas air secara umum.

Kekeruhan Air


Kekeruhan air mempengaruhi kemampuan air untuk meneruskan cahaya ke dalam air. Kekeruhan pada air kolam, karamba, dan karamba jaring apung disebabkan oleh koloid partikel-partikel lumpur dan bahan organik terlarut. Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.

Kondisi didalam air yang tidak terlalu terang justru mengakibatkan ikan lebih bernafsu untuk makan. Air yang keruh karena partikel lumpur membuat lumut atau ganggang terhambat pertumbuhannya. Air yang keruh pun membantu ikan menghindar dari predator, mengingat predator umumnya lebih menyukai air yang jernih.

Kamis, 12 Agustus 2021

PENEBARAN BENIH IKAN

Penebaran benih merupakan langkah awal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya. Penebaran yang baik harus menggunakan prosedur dan waktu yang baik. Sebelum penebaran benih dilakukan, air kolam harus memenuhi syarat budidaya.

  1. Air kolam untuk budidaya berkedalaman sekitar 50 cm. Untuk budidaya dengan karamba dan KJA, persyaratan kedalaman sesuai ketentuan karamba dan KJA.
  2. Pakan alami yang berupa plankton sudah mulai berkembang, ditandai dengan munculnya warna kehijauan pada air kolam.
  3. Parameter kualitas air sesuai persyaratan budidaya ikan air tawar.

Benih ikan yang baru tiba mudah mengalami stres. Benih menjadi lemah dan kemudian mati bila langsung ditebar di kolam budidaya. Oleh sebab itu, sebelum ditebar, benih perlu diaklimatisasikan dengan lingkungan yang baru mengingat lingkungan yang baru sangat dimungkinkan untuk mempunyai kondisi yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan suhu dan pH air.

Aklimatisasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

  1. Begitu tiba di lokasi budidaya, kantong atau jerigen yang berisi benih langsung dimasukkan kedalam kolam budidaya tanpa dibuka tutupnya terlebih dahulu selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar terjadi penyesuaian antara suhu didalam wadah dengan suhu air kolam budidaya.
  2. Setelah 15 menit, kantong benih dibuka. Untuk mempercepat penyesuaian suhu dan pH, biarkan air kolam budidaya masuk kedalam wadah benih.
  3. Akibat masuknya air kolam ke wadah, suhu dan pH air didalam wadah akan semakin mendekati suhu dan pH air kolam budidaya. Bila sudah sesuai, miringkan wadah benih sehingga benih keluar dengan sendirinya dan masuk dalam kolam budidaya.
  4. Waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak terik.

Padat Penebaran Benih Ikan

Padat penebaran benih adalah jumlah benih yang ditebar persatuan luas atau volume air. Padat penebaran disesuaikan dengan luas tempat budidaya atau volume air budidaya. Populasi ikan yang terlalu padat beresiko rentan terkena penyakit. Disamping itu, padat penebaran yang tinggi juga menyebabkan ikan harus berkompetisi dalam mendapatkan makanan.

Padat penebaran ikan air tawar yang dibudidayakan pada kolam, karamba, atau KJA, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel Padat Penebaran Benih Ikan Air Tawar

Selasa, 10 Agustus 2021

TAKARAN PEMBERIAN PAKAN IKAN

Pakan Ikan
Jumlah / Dosis Pemberian Pakan

Pemberian pakan, selain harus memperhatikan mutu pakan, juga harus memperhatikan jumlah pakan yang diberikan dalam satu hari. Jumlah pakan yang diberikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Bila pakan yang diberikan kurang dari yang dibutuhkan maka akan menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Pada ikan karnivora, kekurangan pakan dapat menyebabkan ikan menjadi kanibal. Namun jika berlebihan maka akan terjadi penumpukan sisa pakan yang mengakibatkan menurunnya kualitas air yang sangat membahayakan kehidupan ikan. Sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam menyebabkan meningkatnya kadar amoniak, nitrit, dan pirite. Selain itu, pemberian pakan yang berlebihan juga merupakan pemborosan.

Jumlah pakan yang diberikan perhari berkisar antara 3-5 % berat biomassa ikan. Ikan dengan berat 50 gram/ekor, jumlah pakan yang diberikan 5% dari biomassa ikan. Sedangkan ikan dengan berat lebih dari 50 gram, jumlah pakan yang diberikan 3% dari biomassa ikan.

Ada dua metode penghitungan kebutuhan pakan ikan :

Cara pertama, berdasar total biomassa aktual, dengan data MBW (Mean Body Weight) dan populasi ikan. Sebagai contoh : saat awal, dalam suatu kolam ditebarkan 5.000 ekor dengan MBW 50 gr. Biomassa ikan adalah 250 kg. Jumlah pakan yang diberikan dalam 1 hari adalah 250 kg x 5 % = 12,5 kg. Pakan sejumlah ini dibagi untuk 4 kali pemberian. Jadi untuk sekali pemberian adalah 12,5 / 4 = 3,125 kg. Setelah tiga minggu, misalnya bobot MBW menjadi 95 gr/ekor, dengan populasi 4.900 ekor, berat ikan menjadi 465,5 kg. Jumlah pemberian perhari 465,5 x 5 % = 23 kg. Pemberian pakan per hari 2 minggu menjelang panen dikurangi menjadi 2-3 %. Untuk menghitung pakan dengan metode ini dilakukan sampling berat ikan rata-rata (MBW), dan penghitungan populasi ikan.

Cara Kedua, dengan menambah pakan secara berkala sesuai umur ikan. Dasar penghitungannya adalah kepadatan tebar. Contoh : untuk padat tebar 5000 ekor dalam satu kolam, pada umur 1 - 2 minggu, pakan perhari adalah 10-17 kg. Pada minggu 3-4 jumlah pakan dinaikkan menjadi 17-25 kg/hari. Disamping itu, jumlah pakan yang diberikan juga harus memperhatikan nafsu makan ikan pada hari itu.

Selasa, 03 Agustus 2021

KONDISI IDEAL USAHA BUDIDAYA IKAN

Kolam Budidaya Ikan

Beberapa persyaratan untuk dapat melakukan budidaya ikan air tawar adalah sebagai berikut:

  1. Sumber air, lokasi budidaya harus mempunyai sumber air yang memadai. Untuk sumber air ini bisa berupa sungai, aliran irigasi, maupun mata air. Suplai air sedapat mungkin tersedia sepanjang tahun dengan debit yang memadai. Contoh, untuk budidaya ikan karper (Cyprinus carpio) memerlukan suplai air dengan debit 10-16 liter/detik/Ha
  2. Jenis tanah dan kemiringan, dasar pertimbangan utama untuk membangun kolam adalah jenis dan kemiringan. Lahan untuk kolam sebaiknya adalah tanah yang liat atau lempung berpasir (sandy clay) sehingga tidak porous. Tanah harus mampu menahan massa air yang besar dan tidak mudah bocor sehingga dapat dibuat pematang. Syarat ini tidak berlaku bila kolam dibuat permanen, misalnya dengan konstruksi semen. Lahan untuk lokasi kolam budidaya sebaiknya mempunyai kemiringan 5-10 derajat. Kondisi yang demikian akan memudahkan pengairan air secara gravitasi.
  3. Kualitas air, kualitas air pada lokasi budidaya harus memenuhi persyaratan untuk hidup sehat ikan yang dibudidayakan. Air harus jernih dan mudah dialirkan, tidak tercemar senyawa beracun, dan juga dapat menumbuhkan pakan alami. Nilai kualitas air untuk masing-masing jenis ikan air tawar berbeda. Secara umum parameter kualitas air untuk budidaya ikan yang baik adalah: Suhu air: 25-30 derajat C. pH air :6,5-8,5. DO (Oksigen terlarut): minimal 3 ppm Kadar Amonia (NH3): maksimal 0,5 ppm
  4. Jauh dari tempat pembuangan limbah, lokasi budidaya harus jauh dari limbah industri maupun limbah rumah tangga. Limbah akan mencemari air sehingga kualitas air tidak memenuhi syarat untuk pertumbuhan ikan. Bila kadar pencemaran limbahnya tinggi maka ikan yang dibudidayakan akan mati.

Selain faktor-faktor di atas, perlu dipertimbangkan juga kemudahan pengadaan sarana produksi. Bila benih, pakan, dan obat-obatan mudah diperoleh maka biaya produksi akan dapat ditekan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pemasaran, seperti pasar tradisional, supermarket, restoran, hotel, swalayan. Sarana transportasi untuk menuju ke tempat pemasaran pun perlu mendapatkan perhatian. Faktor keamanan perlu dipertimbangkan sebelum usaha budidaya dimulai. Gangguan kejahatan, hama penyakit, dan bencana alam dapat mengurangi produksi, bahkan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit.