Kolam Budidaya Ikan |
Beberapa persyaratan untuk dapat melakukan budidaya ikan air tawar
adalah sebagai berikut:
- Sumber air, lokasi
budidaya harus mempunyai sumber air yang memadai. Untuk sumber air ini
bisa berupa sungai, aliran irigasi, maupun mata air. Suplai air sedapat
mungkin tersedia sepanjang tahun dengan debit yang memadai. Contoh, untuk
budidaya ikan karper (Cyprinus carpio) memerlukan suplai air dengan
debit 10-16 liter/detik/Ha
- Jenis tanah dan
kemiringan, dasar pertimbangan utama untuk membangun kolam adalah jenis
dan kemiringan. Lahan untuk kolam sebaiknya adalah tanah yang liat atau
lempung berpasir (sandy clay) sehingga tidak porous. Tanah
harus mampu menahan massa air yang besar dan tidak mudah bocor sehingga
dapat dibuat pematang. Syarat ini tidak berlaku bila kolam dibuat
permanen, misalnya dengan konstruksi semen. Lahan untuk lokasi kolam
budidaya sebaiknya mempunyai kemiringan 5-10 derajat. Kondisi yang
demikian akan memudahkan pengairan air secara gravitasi.
- Kualitas air,
kualitas air pada lokasi budidaya harus memenuhi persyaratan untuk hidup
sehat ikan yang dibudidayakan. Air harus jernih dan mudah dialirkan,
tidak tercemar senyawa beracun, dan juga dapat menumbuhkan pakan alami. Nilai kualitas air
untuk masing-masing jenis ikan air tawar berbeda. Secara umum parameter
kualitas air untuk budidaya ikan yang baik adalah: Suhu air: 25-30
derajat C. pH air :6,5-8,5. DO (Oksigen terlarut): minimal 3
ppm Kadar Amonia (NH3): maksimal 0,5 ppm
- Jauh dari tempat
pembuangan limbah, lokasi budidaya harus jauh dari limbah
industri maupun limbah rumah tangga. Limbah akan mencemari air
sehingga kualitas air tidak memenuhi syarat untuk pertumbuhan ikan. Bila kadar pencemaran
limbahnya tinggi maka ikan yang dibudidayakan akan mati.
Selain faktor-faktor di atas, perlu dipertimbangkan juga kemudahan pengadaan sarana produksi. Bila benih, pakan, dan obat-obatan mudah diperoleh maka biaya produksi akan dapat ditekan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pemasaran, seperti pasar tradisional, supermarket, restoran, hotel, swalayan. Sarana transportasi untuk menuju ke tempat pemasaran pun perlu mendapatkan perhatian. Faktor keamanan perlu dipertimbangkan sebelum usaha budidaya dimulai. Gangguan kejahatan, hama penyakit, dan bencana alam dapat mengurangi produksi, bahkan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar