Rabu, 18 Agustus 2021

FAKTOR FISIKA AIR PADA BUDIDAYA IKAN

Faktor fisika air meliputi temperatur, kecerahan, dan kekeruhan air. Ketiganya berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya ikan. Bila salah satu saja tidak memenuhi syarat, ikan tentu tidak akan dapat tumbuh optimal.

Temperatur Air

Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada di tempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring apung. Temperatur air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari sebagai sumber energi, suhu udara musim, dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibanding suhu udara.

Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air. Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk meningkatkannya maka dipasang kincir angin. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.

Suhu air mempengaruhi densitasnya, semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3). Perbedaan densitas air di lapisan atas dan di lapisan bawah dapat menyebabkan stratifikasi. Air yang lebih hangat berada di lapisan atas, sementara air yang lebih dingin berada pada lapisan bawah.

Suhu yang mematikan untuk hampir semua semua jenis ikan adalah 10-11 derajat celsius selama beberapa hari. Nafsu makan ikan menurun pada suhu di bawah 16 derajat celsius, sementara reproduksi ikan mengalami penurunan pada suhu di bawah 21 derajat celsius. 

Batas optimum suhu berbeda beda, tergantung berbagai faktor lain, seperti pH, DO, altitude (ketinggian tempat), kedalaman air, dan cuaca. Berikut ini tabel suhu perairan yang optimum untuk pertumbuhan ikan air tawar.

TABEL SUHU AIR

IKAN AIR TAWAR

NO

JENIS  IKAN

TEMPERATUR OPTIMUM

1.        

TAWES

20 – 33 0C

2.        

NILEM

18 – 28 0C

3.        

MAS / TOMBRO

20 – 25 0C

4.        

PATIN

28 – 32 0C

5.        

BAWAL

25 – 30 0C

6.        

GURAME

24 – 28 0C

7.        

NILA

25 – 30 0C

8.        

SIDAT

28 – 29 0C

9.        

LELE

25 – 30 0C

10.    

GABUS

25 – 30 0C

Kecerahan

Kecerahan air atau transparansi adalah daya tembus cahaya matahari ke dalam perairan. Kecerahan air dipengaruhi oleh kerapatan plankton dan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel tanah terlarut. Pengukuran kecerahan air sering dilakukan pada budidaya intensif maupun super-intensif. Alat untuk mengukur kecerahan air adalah Piring Seichi (Seichi Disc). Piring seichi dibuat dari papan bundar berdiameter 20 cm berwarna putih hitam selang-seling membentuk 4 bagian, dilengkapi batang kayu dengan penunjuk kedalaman.

Kecerahan air bisa dipakai sebagai indikator untuk melihat kerapatan plankton di perairan. Tingkat kecerahan air yang baik untuk budidaya adalah 100 - 60 cm. Artinya, pada kedalaman 60 - 100 cm, cahaya matahari masih bisa menembus. Pada kecerahan 20 cm, kerapatan plankton sudah pada ambang batas berbahaya karena justru menurunkan kualitas air secara umum.

Kekeruhan Air


Kekeruhan air mempengaruhi kemampuan air untuk meneruskan cahaya ke dalam air. Kekeruhan pada air kolam, karamba, dan karamba jaring apung disebabkan oleh koloid partikel-partikel lumpur dan bahan organik terlarut. Air dengan tingkat kekeruhan tertentu malah berdampak baik bagi pertumbuhan ikan karena kekeruhan itu mengurangi intensitas sinar yang masuk ke dalam air.

Kondisi didalam air yang tidak terlalu terang justru mengakibatkan ikan lebih bernafsu untuk makan. Air yang keruh karena partikel lumpur membuat lumut atau ganggang terhambat pertumbuhannya. Air yang keruh pun membantu ikan menghindar dari predator, mengingat predator umumnya lebih menyukai air yang jernih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar