Senin, 12 Juli 2021

PENYAKIT IKAN GURAMI DAN CARA PENGENDALIANNYA

Ikan Gurami Terserang Penyakit
     Penyakit Mata Belo 

Penyakit mata belo disebabkan oleh cacing biasanya menyerang bagian insang dan kulit. Gejala yang terlihat oleh serangan penyakit ini adalah ikan terlihat lemah, mengambang di permukaan, tidak mau makan, dan warna kulit berubah menjadi pucat.

Penyakit mata belo diakibatkan oleh kualitas air yang tidak baik, wadah terlalu sempit sementara padat tebar yang terlalu banyak, kurangnya suplai cahaya matahari dan oksigen, dan suhu kolam yang terlalu rendah. Gurami menyukai air yang hangat yang terkena sinar matahari langsung, agar kondisi air stabil dan oksigen tersedia perlu ditambahkan sirkulasi air dengan menggunakan pompa atau aerator.

Padat tebar gurami idealnya 20 ekor/m3. Jika padat tebar terlalu tinggi maka akan rentan terkena berbagai macam penyakit dan penyakit mata belo ini penyebarannya sangat cepat melalui media air. Jika melihat gurami dengan ciri-ciri yang disebutkan di atas segera ikan diambil sebelum menularkan penyakit pada ikan lainnya.

Pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengobati mata belo ialah dengan memberikan garam dapur ke dalam kolam sebanyak 200 - 300 gr/m3 air di pagi hari dan menghentikan sirkulasi air selama 24 jam kemudian esok harinya diganti dengan air baru atau dapat juga menggunakan formalin yang dimasukkan kedalam kolam ikan dengan dosis 40 mg/m3 air diamkan selama 24 jam, kemudian ganti air keesokan harinya.

Penyakit Jamuran 

Penyakit jamur umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk dan kurangnya kolam terkena sinar matahari langsung. Penyakit jamur akan sangat sulit dikendalikan bila sudah terserang apalagi terkena serangan berat dapat menyebabkan 70% ikan akan mati. Selain itu penyakit jamur termasuk penyakit yang tergolong sangat cepat menular pada ikan lainnya. Penularan dapat terjadi melalui kontak fisik langsung dan media air kolam.

Penyakit jamur disebabkan oleh jamur dari jenis Saprolegnia dan Achyla, gejala dapat dilihat dari sisik yang berubah warna, seperti ada benang-benang putih di sekujur tubuh, kehilangan nafsu makan, ikan terlihat lemas, dan sering mengapung pada permukaan kolam.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengambil ikan yang terkena penyakit dan memasukkan dalam wadah yang telah diberi garam dengan dosis 400 gr/m3 diamkan selama 24 jam, kemudian air diganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan tersebut sampai ikan benar sehat dan tidak ada lagi terlihat jamur pada permukaan kulit.

Penyakit TBC

Penyebab dari penyakit ini adalah suhu kolam yang terlalu dingin, kurangnya oksigen, perubahan suhu yang ekstream, dan gas amonia dari sisa pakan dan kotoran. Bukan tidak mungkin jika keadaan kolam seperti di atas tingkat kematian gurami dapat mencapai angka di atas 80%. Kualitas air kolam yang tidak baik dan cuaca ekstream menyebabkan ikan gurami mudah stress dan keadaan kolam yang seperti ini sangat dimanfaatkan bakteri Mycobacterium sp untuk berkembang biak. 

Seperti yang diketahui penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Myobacterium sp terutama dari bakteri jenis fortuitum. Gejala yang paling sering terlihat ialah nafsu makan yang menurun drastis, kulit terlihat gelap, dan terlihat bercak merah. Serangan berat dapat mengakibatkan benjolan-benjolan kecil pada tubuh ikan dan perut ikan juga terlihat ikut membengkak.

Penyakit TBC pada gurami termasuk penyakit mematikan dan sulit untuk diobati, namun jika melihat gejala-gejala awal yang ditimbulkan bisa saja ikan ini diobati dengan cara memisahkannya dari yang sehat, kemudian diberi perlakuan khusus dengan memberikan larutan antibiotik 10 mg - 20 mg/kg ikan. Penyakit ini membutuhkan waktu yang lama sekitar 6 bulan untuk dapat disembuhkan.

Penyakit Kutu Ikan 

Penyakit kutu ikan disebabkan oleh parasit jenis Argulus indicus yang berupa seperti udang renik. Parasit ini menempel pada tubuh ikan dan menghisap darah dan cairan pada ikan gurami. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dan biasanya parasit ini muncul akibat kualitas air yang buruk. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit pada air yang sudah diberi garam dengan dosis 20 gr/m3 selama 20 s/d 30 menit.

Penyakit pada Insang 

Penyakit yang paling sering terlihat pada insang ialah penyakit myxsosporeasis yang disebabkan oleh parasit Henneguya sp dan Thellohanelus. Penyakit ini rentan terjadi pada benih ikan berumur 1-2 bulan, gejala yang terlihat terjadi pembengkakan pada bagian insang dan badan ikan. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kadar oksigen yang rendah dan padat tebar terlalu tinggi.

Untuk sementara ini belum ada antibiotik yang benar-benar efektif untuk mengendalikan parasit jenis ini. Cara yang biasa dilakukan ialah dengan mengambil ikan yang sakit dan merendam dalam larutan yang berisi formalin dengan dosis 20 mg/m3.

Penyakit pada Sirip Ikan 

Penyakit ini biasa disebut columnaris yang disebabkan oleh parasit Flexybacter columnaris menyerang bagian sirip dan insang ikan. Gejala yang tampak terlihat dari serangan bakteri ini ialah insang terkelupas, sirip rontok, nafsu makan menurun, dan pergerakan ikan menjadi lambat.

Penyakit ini biasa disebabkan oleh suhu yang tidak stabil, kandungan oksigen yang rendah pada air kolam, dan kondisi air kolam yang tidak baik, bisa juga dari peralatan kolam yang tidak steril. Oleh karena itu peralatan yang digunakan dapat disterilkan dulu dengan menggunakan larutan alkohol dan untuk pengobatan dapat menggunakan baytril 8-10 ppm direndam selama 24 jam.

KESIMPULAN 

Faktor kualitas air dan ketersediaan oksigen dalam kolam menjadi hal yang paling utama agar gurami terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat mengakibatkan kematian pada gurami. Selain itu pastikan padat tebar kolam tidak terlalu tinggi maksimal 20 ekor/m3. Sirkulasi air menjadi sangat penting jika ingin membudidayakan ikan gurami. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Mengobati penyakit pada ikan membutuhkan banyak biaya dan memperpanjang waktu budidaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar