Merawat Calon Induk
Untuk akuarium dengan ukuran 80 x 40 cm dapat diisi calon induk sebanyak 24 ekor diskus yang menginjak remaja. Kriteria calon induk ikan diskus yang baik yaitu: calon induk harus sehat, sisik tersusun rapi, sirip tidak cacat ditunjang dengan bentuk yang bulat. Gerakannya wajar, tidak menyentak-nyentak ataupun terlalu lamban. Mata menonjol wajar, tidak melotot. Pilih diskus yang paling bongsor.
Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dengan cacing sutra ataupun jentik-jentik nyamuk. Makanan alami yang masih hidup ini harus
dibersihkan dahulu sebelum diberikan kepada diskus. Hal ini dilakukan untuk
menghindari bibit penyakit. Selain itu akuarium perlu dibersihkan 3 hari sekali untuk membuang sisa
makanan dan kotoran yaitu dengan cara cukup disifon dengan menggunakan selang
Akuarium pemeliharaan ini sebaiknya dilengkapi dengan filter sudut,
selain dengan aerator yang secara rutin mengeluarkan gelembung
udara. Untuk mengetahui suhu air setiap saat dipasang thermometer,
sehingga dapat diambil langkah pencegahan sedini mungkin jika terjadinya
kenaikan suhu maupun penurunan suhu secara drastis.
Seleksi Induk
Membedakan kelamin diskus dapat dilihat dari bentuk mulut dan hidung. Pada diskus dewasa, betina mempunyai bibir yang simetris, sama besar antara bibir atas dan bibir bawah. Sedangkan jantan, bibir atasnya lebih menonjol. Jika melihat hidungnya, maka jantan mempunyai bentuk hidung agak bengkok, dan ujung sirip punggungnya meruncing.
Jika dilihat warna badan, maka akan terbukti induk jantan mempunyai
badan yang lebih berwarna-warni dibandingkan dengan yang betina. Selain itu
warnanya menyebar ke seluruh tubuh, ini dapat dibuktikan terutama
pada Green Diskus. Betina Green Diskus mempunyai sedikit warna pada wajah dan
badannya sedangkan jantan berwarna cerah seluruhnya.
Melihat gerakannya, rata-rata jantan mempunyai gerakan reflek lebih
dominan dibandingkan dengan betina. Ini akan terlihat dari responnya menerima
makanan. Jika diberikan makanan ke dalam akuarium, jantan akan menunjukan
ketangkasannya dengan mencapai makanan lebih
dulu.
Cara yang di anggap paling tepat untuk membedakan jantan dan betina dengan cara melihat langsung alat reproduksi masing-masing induk. Karena alat kelamin ini tidak besar, cara satu-satunya dengan menggunakan kaca pembesar. Ikan jantan mempunyai alat kelamin agak runcing, sedangkan yang betina berbentuk lebar dan bulat. Di dalam akuarium pemeliharaan biasanya mereka akan memilih sendiri pasangannya lalu memisahkan diri dari kelompoknya. Pasangan inilah yang diambil untuk dijadikan induk.
Induk yang Sudah Berpasangan |
Antara spesies yang satu dengan lainnya, waktu yang di perlukan untuk mencapai kematangan kelamin tidak sama. Brown misalnya, memerlukan paling sedikit 12 bulan sebelum bertelur. Lain dengan Blue Green yang rata-rata membutuhkan waktu 18 bulan. Sedangkan Red membutuhkan waktu antara 15-20 bulan sebelum mau bertelur. Silangan diskus dari berbagai spesies rata-rata membutuhkan waktu 18 bulan.
Untuk menjamin ketersediaan oksigen dan menguapkan
karbondioksida ke dalam akuarium dimasukkan aerator. Selain itu
juga diberikan heater untuk menjaga kestabilan suhu yang dikehendaki.
Sebaiknya heater ini dipasang pada sisi belakang akuarium jangan sampai
mengganggu gerakan dan penglihatan diskus. Dan jangan lupa memasang thermometer
di dalam akuarium guna untuk memudahkan dalam pengecekan suhu.
Lokasi Akuarium
Carilah tempat yang tenang, namun menerima cahaya cukup dan sirkulasi
udara lancar. Hindarkan penempatan akuarium di tempat yang banyak dilewati
orang. Kebiasaan
melempar segala macam makanan ke dalam akuarium sebaiknya ditinggalkan. Gerakan
yang mengagetkan apalagi dilakukan dengan cepat akan membuat diskus ketakutan.
Proses Pemijahan
Induk Ikan Diskus yang sudah berpasangan dipisahkan dan ditempatkan
dalam aquarium pemijahan. Dalam 3-10 hari kemudian biasanya proses perkawinan
mulai berlangsung. Pasangan induk diskus saling berenang mengitari pasangannya,
pada saat tersebut warna diskus akan terlihat sangat intens, sirip-sirip
mengembang penuh dan matanya terlihat berbinar, kemudian mereka akan menentukan
tempat bertelur berupa pipa PVC. Sebelum proses perkawinan berlangsung biasanya induk diskus secara
bersama akan membersihkan substrat (tempat menempelnya telur). Setelah itu
pasangan diskus akan mulai meletakkan telurnya, setelah telur pertama
diletakkan, diskus jantan akan membuahinya selama beberapa jam, induk yang
dipersiapkan dengan baik, rata-rata akan menghasilkan 100-200 butir telur.
Terkadang mencapai 300-400 butir, tetapi ada juga yang hanya menghasilkan 50-75
butir.
Induk Diskus Meletakkan Telur |
Setelah proses pemijahan berakhir, pasangan diskus akan menunggui telurnya, mereka akan mengipasi telur tersebut dengan sirip dada, untuk mencegah adanya kotoran atau spora jamur yang melekat. Selama menjaga telurnya, induk tetap harus diberi pakan dan kondisi aquarium harus terlihat bersih. Dalam waktu 6 hari sejak proses pemijahan selesai, telur akan menetas menjadi larva-larva kecil, yang kemudian akan berkembang menjadi diskus dewasa. Induk diskus dapat dipijahkan kembali setelah satu bulan. Jika telur dipisahkan induk diskus dapat bertelur dalam sebulan 5-6 kali.
Pemeliharaan Larva
Untuk mendapatkan benih diskus yang berkualitas baik, harus
diperhatikan cara penetasan telur dan perawatan larva. Ikan diskus tidak
sepenuhnya dapat mengasuh anaknya, ada diskus yang tidak dapat mengasuh
anaknya. Hal ini sulit untuk diketahui penyebab utamanya, untuk itu dalam
pemeliharaan larvanya diterapkan tiga cara dalam pemeliharaan larva diskus
diantaranya adalah:
a. Pemeliharaan larva secara alami
Telur yang dijaga oleh induknya pada saat penetasan. Dua hari setelah
menetas larva diskus sudah dapat bergerak meskipun belum terarah. Larva diskus
akan menempel pada induk untuk memakan lendir yang dihasilkan induknya hal ini
berlangsung selama lima sampai tujuh hari. Kemudian setelah berumur satu minggu
mulai diberi makanan hidup berupa naupli Artemia sampai diskus bisa memakan
kutu air baru dihentikan dan diganti dengan pemberian cacing darah sampai ikan
dewasa atau berumur 1 bulan.
b. Pemeliharaan Larva dengan Inang asuh
Penetasan telur secara buatan dilakukan dengan cara telur dipisahkan
dari induknya kemudian telur akan menetas 2 - 3 hari, setelah larva berumur dua
hari larva dipindahkan dari akuarium penetasan dengan cara disifon. Ambil ± 5
ekor larva kemudian masukkan kedalam akuarium induk yang sedang mengasuh
anaknya yang ukurannya hampir sama dengan larva yang akan dimasukkan. Apabila
setelah tiga menit larva tidak dimakan oleh induk tersebut dan dapat menempel
pada tubuhnya, maka larva yang lain dapat dimasukkan kedalam akuarium tersebut.
Induk Diskus Merawat Larva |
c. Pemeliharaan larva secara buatan
Larva yang sudah dapat berenang dipindahkan ke dalam baskom plastik dengan cara disifon,
secara perlahan-lahan larva yang ada di baskom dimasukkan kedalam
akuarium pemeliharaan larva. Pada tahap awal, makanan yang diberikan
adalah kuning telur yang sudah direbus dicampur dengan Rotifera yang sudah dikeringkan,
bila akan diberikan pada larva harus dicampur terlebih dahulu dengan putih
telur agar makanan tersebut lebih lama menempel pada pinggir media
pemeliharaan. Makanan diberikan 12 kali sehari atau dilakukan setiap tiga jam
sekali selama 2 – 3 hari, hingga larva bisa diberi makan Artemia sampai diskus bisa memakan
kutu air baru dihentikan dan diganti dengan pemberian cacing darah sampai ikan
dewasa atau berumur 1 bulan dengan ukuran 1-1,5 inci.
Larva Dirawat tanpa Induk |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar