Selasa, 06 Juli 2021

PEMIJAHAN IKAN DISKUS

Merawat Calon Induk

Untuk akuarium dengan ukuran 80 x 40 cm dapat diisi calon induk sebanyak 24 ekor diskus yang menginjak remaja. Kriteria calon induk ikan diskus yang baik yaitu: calon induk harus sehat, sisik tersusun rapi, sirip tidak cacat ditunjang dengan bentuk yang bulat. Gerakannya wajar, tidak menyentak-nyentak ataupun terlalu lamban. Mata menonjol wajar, tidak melotot. Pilih diskus yang paling bongsor.

Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dengan cacing sutra ataupun jentik-jentik nyamuk. Makanan alami yang masih hidup ini harus dibersihkan dahulu sebelum diberikan kepada diskus. Hal ini dilakukan untuk menghindari bibit penyakit. Selain itu akuarium perlu dibersihkan 3 hari sekali untuk membuang sisa makanan dan kotoran yaitu dengan cara cukup disifon dengan menggunakan selang

Akuarium pemeliharaan ini sebaiknya dilengkapi dengan filter sudut, selain dengan aerator yang secara rutin mengeluarkan gelembung udara. Untuk mengetahui suhu air setiap saat dipasang thermometer, sehingga dapat diambil langkah pencegahan sedini mungkin jika terjadinya kenaikan suhu maupun penurunan suhu secara drastis.

Seleksi Induk

Membedakan kelamin diskus dapat dilihat dari bentuk mulut dan hidung. Pada diskus dewasa, betina mempunyai bibir yang simetris, sama besar antara bibir atas dan bibir bawah. Sedangkan jantan, bibir atasnya lebih menonjol. Jika melihat hidungnya, maka jantan mempunyai bentuk hidung agak bengkok, dan ujung sirip punggungnya meruncing.

Jika dilihat warna badan, maka akan terbukti induk jantan mempunyai badan yang lebih berwarna-warni dibandingkan dengan yang betina. Selain itu warnanya menyebar ke seluruh tubuh, ini dapat dibuktikan terutama pada Green Diskus. Betina Green Diskus mempunyai sedikit warna pada wajah dan badannya sedangkan jantan berwarna cerah seluruhnya.

Melihat gerakannya, rata-rata jantan mempunyai gerakan reflek lebih dominan dibandingkan dengan betina. Ini akan terlihat dari responnya menerima makanan. Jika diberikan makanan ke dalam akuarium, jantan akan menunjukan ketangkasannya dengan mencapai makanan lebih dulu.           

Cara yang di anggap paling tepat untuk membedakan jantan dan betina dengan cara melihat langsung alat reproduksi masing-masing induk. Karena alat kelamin ini tidak besar, cara satu-satunya dengan menggunakan kaca pembesar. Ikan jantan mempunyai alat kelamin agak runcing, sedangkan yang betina berbentuk lebar dan bulat. Di dalam akuarium pemeliharaan biasanya mereka akan memilih sendiri pasangannya lalu memisahkan diri dari kelompoknya. Pasangan inilah yang diambil untuk dijadikan induk.

Induk yang Sudah Berpasangan

Antara spesies yang satu dengan lainnya, waktu yang di perlukan untuk mencapai kematangan kelamin tidak sama. Brown misalnya, memerlukan paling sedikit 12 bulan sebelum bertelur. Lain dengan Blue Green yang rata-rata membutuhkan waktu 18 bulan. Sedangkan Red membutuhkan waktu antara 15-20 bulan sebelum mau bertelur. Silangan diskus dari berbagai spesies rata-rata membutuhkan waktu 18 bulan.

Untuk menjamin ketersediaan oksigen dan menguapkan karbondioksida ke dalam akuarium dimasukkan aerator. Selain itu juga diberikan heater untuk menjaga kestabilan suhu yang dikehendaki. Sebaiknya heater ini dipasang pada sisi belakang akuarium jangan sampai mengganggu gerakan dan penglihatan diskus. Dan jangan lupa memasang thermometer di dalam akuarium guna untuk memudahkan dalam pengecekan suhu.

Lokasi Akuarium

Carilah tempat yang tenang, namun menerima cahaya cukup dan sirkulasi udara lancar. Hindarkan penempatan akuarium di tempat yang banyak dilewati orang. Kebiasaan melempar segala macam makanan ke dalam akuarium sebaiknya ditinggalkan. Gerakan yang mengagetkan apalagi dilakukan dengan cepat akan membuat diskus ketakutan.

Proses Pemijahan

Induk Ikan Diskus yang sudah berpasangan dipisahkan dan ditempatkan dalam aquarium pemijahan. Dalam 3-10 hari kemudian biasanya proses perkawinan mulai berlangsung. Pasangan induk diskus saling berenang mengitari pasangannya, pada saat tersebut warna diskus akan terlihat sangat intens, sirip-sirip mengembang penuh dan matanya terlihat berbinar, kemudian mereka akan menentukan tempat bertelur berupa pipa PVC. Sebelum proses perkawinan berlangsung biasanya induk diskus secara bersama akan membersihkan substrat (tempat menempelnya telur). Setelah itu pasangan diskus akan mulai meletakkan telurnya, setelah telur pertama diletakkan, diskus jantan akan membuahinya selama beberapa jam, induk yang dipersiapkan dengan baik, rata-rata akan menghasilkan 100-200 butir telur. Terkadang mencapai 300-400 butir, tetapi ada juga yang hanya menghasilkan 50-75 butir.

Induk Diskus Meletakkan Telur

Setelah proses pemijahan berakhir, pasangan diskus akan menunggui telurnya, mereka akan mengipasi telur tersebut dengan sirip dada, untuk mencegah adanya kotoran atau spora jamur yang melekat. Selama menjaga telurnya, induk tetap harus diberi pakan dan kondisi aquarium harus terlihat bersih. Dalam waktu 6 hari sejak proses pemijahan selesai, telur akan menetas menjadi larva-larva kecil, yang kemudian akan berkembang menjadi diskus dewasa. Induk diskus dapat dipijahkan kembali setelah satu bulan. Jika telur dipisahkan induk diskus dapat bertelur dalam sebulan 5-6 kali.

Pemeliharaan Larva

Untuk mendapatkan benih diskus yang berkualitas baik, harus diperhatikan cara penetasan telur dan perawatan larva. Ikan diskus tidak sepenuhnya dapat mengasuh anaknya, ada diskus yang tidak dapat mengasuh anaknya. Hal ini sulit untuk diketahui penyebab utamanya, untuk itu dalam pemeliharaan larvanya diterapkan tiga cara dalam pemeliharaan larva diskus diantaranya adalah:

a. Pemeliharaan larva secara alami

Telur yang dijaga oleh induknya pada saat penetasan. Dua hari setelah menetas larva diskus sudah dapat bergerak meskipun belum terarah. Larva diskus akan menempel pada induk untuk memakan lendir yang dihasilkan induknya hal ini berlangsung selama lima sampai tujuh hari. Kemudian setelah berumur satu minggu mulai diberi makanan hidup berupa naupli Artemia sampai diskus bisa memakan kutu air baru dihentikan dan diganti dengan pemberian cacing darah sampai ikan dewasa atau berumur 1 bulan.

b. Pemeliharaan Larva dengan Inang asuh

Penetasan telur secara buatan dilakukan dengan cara telur dipisahkan dari induknya kemudian telur akan menetas 2 - 3 hari, setelah larva berumur dua hari larva dipindahkan dari akuarium penetasan dengan cara disifon. Ambil ± 5 ekor larva kemudian masukkan kedalam akuarium induk yang sedang mengasuh anaknya yang ukurannya hampir sama dengan larva yang akan dimasukkan. Apabila setelah tiga menit larva tidak dimakan oleh induk tersebut dan dapat menempel pada tubuhnya, maka larva yang lain dapat dimasukkan kedalam akuarium tersebut.

Induk Diskus Merawat Larva

c. Pemeliharaan larva secara buatan

Larva yang sudah dapat berenang dipindahkan ke dalam baskom plastik dengan cara disifon, secara perlahan-lahan larva yang ada di baskom dimasukkan kedalam akuarium pemeliharaan larva. Pada tahap awal, makanan yang diberikan adalah kuning telur yang sudah direbus dicampur dengan Rotifera yang sudah dikeringkan, bila akan diberikan pada larva harus dicampur terlebih dahulu dengan putih telur agar makanan tersebut lebih lama menempel pada pinggir media pemeliharaan. Makanan diberikan 12 kali sehari atau dilakukan setiap tiga jam sekali selama 2 – 3 hari, hingga larva bisa diberi makan Artemia sampai diskus bisa memakan kutu air baru dihentikan dan diganti dengan pemberian cacing darah sampai ikan dewasa atau berumur 1 bulan dengan ukuran 1-1,5 inci.

Larva Dirawat tanpa Induk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar