Salah satu jenis ikan hias air tawar yang memiliki peluang yang cukup cerah dan banyak digemari konsumen adalah ikan Diskus. Diskus (Symphysodon diskus) yang dijuluki raja ikan hias air tawar dan banyak para hobiis memberi julukan “The King Of Akuarium”. Ikan diskus bukan asli ikan Indonesia, aslinya ikan ini berasal dari sungai Amazon, Brazil yang terkenal kaya akan beragam species tumbuhan dan binatang dan Rio Negro, Peru, dan Columbia. Dulunya di negara tersebut dikonsumsi sebagai pangan seperti layaknya ikan-ikan lain.
Diskus adalah salah satu ikan hias air tawar yang banyak peminatnya. Ikan ini mempunyai bentuk
tubuh pipih dan agak membundar seperti cakram, mempunyai warna dasar tubuh yang
menarik dengan garis-garis berombak beraneka ragam tak teratur mulai dari dahi
sampai ke samping perut, selain itu terdapat garis-garis hitam vertical yang
berjajar dari mata sampai ke pangkal ekor. Diskus termasuk ikan
bertubuh cantik dan mampu menyaingi corak dan warna ikan laut. Di kalangan pembudidaya ikan
hias, ia dikenal sebagai penyabar yang suka mengalah, damai adalah kesukaannya.
Itulah alasannya mengapa lebih senang dipelihara tersendiri. Jenisnya
bermacam-macam, pasarannya pun cukup bagus. Diskus
juga mempunyai kebiasaan memijah yang unik.
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Diskus
Mengenai klasifikasi Ikan Diskus, ada sedikit perdebatan dari para ahli dan banyak orang mengklaim berdasarkan tempat asal, warna dan bentuk luarnya. Beberapa ahli perikanan berpendapat, terdapat dua speseis diskus yang asli, yaitu: Symphysodon discus dan Symphysodon aequifasciata. Spesies pertama berdiri tunggal, sedangkan yang disebutkan terakhir mempunyai beberapa sub spesies. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa semua diskus harus dimasukan dalam satu grup yang sama, Symphysodon.
Ikan ini dilengkapi dengan keindahan warna dan bentuk tubuhnya. Jika pada umumnya ikan hias mempunyai bentuk tubuh memanjang, diskus tidaklah demikian. Bentuk diskus unik seperti cakram. Warnanya sangat unik dan menarik sesuai dengan strain dan keturunannya.
Morfologi Ikan Diskus |
Habitat dan Penyebarannya
Habitat alami ikan discus adalah air tergenang, aliran airnya lambat,
dangkal, bersih dan umumnya berada di daerah sungai dan danau yaitu di daerah Sungai
Amazon di Brazilia, Colombia, Peru, dan Venezuela. Discus hidup pada air ber pH 5
– 6 dengan kesadahan 10 – 30 ppm dan suhu 28 – 30 oC, dan
kandungan oksigen terlarut ≥ 5 ppm, tetapi ikan diskus bisa toleran sampai
2 ppm.
Jenis-Jenis Diskus dan Strainnya
Ada empat jenis diskus yang berlainan, yang sering di temukan di perairan alamnya. Penyebarannya di alam aslinya dari keempat jenis diskuks ini tidak sama. Dari keempat jenis diskus inilah didapatkan diskus strain baru. Adapun jenis-jenis diskus yang ditemukan di alam, adalah diskus yang mempunyai ciri-ciri seperti di bawah ini :
Symphysoodon aequifasciata Pellegrin
Ikan ini dikenal sebagai Green Diskus. Green Diskus mempunyai dua tipe. Yang pertama disebut Teffe Green sebab ia berasal dari danau teffe dekat Amazon. Warna dasar Teffe Green coklat tua (merah) hingga kuning keemasan. Di sekujur tubuhnya dihiasi garis berwarna hijau muda dan hijau tua yang memanjang. Pada sirip-siripnya dihiasi warna merah pada pinggirnya. Tipe kedua dikenal sebagai Peruvian Green mempunyai warna yang kurang cerah. Warna dasarnya sama dengan tipe pertama, merah kecoklatan hingga keemasan. Sirip-siripnya pun dihiasi warna merah pada pinggirnya. Hanya saja pada sekujur badannya masih dihiasi dengan bintik-bintik merah. Diskus ini dikenal sebagai diskus yang terkuat dari diskus liar. Pertama kali dikumpulkan dari daerah Peru. Green Diskus mampu tumbuh hingga panjang total badannya mencapai 30 cm.
Symphysodon discus (Heckle)
Diskus Heckle sering disebut sebagai Red Discus atau Poumpadour discus. Namun tidak jarang orang memanggilnya sebagai Heckee Discus atau Poumpadour Fish. Ikan ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Johan Heckel pada tahun 1840 di Rio Negro dekat Manaus, Brazil. Untuk mengabadikannya, maka ikan ini mempunyai panggilan akrab Heckel Diskus, sedangkan nama ilmiah diberikan oleh penemunya adalah Symphysodon discus. Garis-garisnya berombak tidak teratur, yang mulai dari dahi sampai perut. Pada keseluruhannya badannya dipotong-potong oleh garis berwarna hitam. Dari sembilan buah garis yang ada, tiga diantaranya tampak jelas. Sedangkan lain-lainnya hanya tampak samar-samar. Dengan matanya yang tampak selalu merah itu, diskus ini dapat dengan mudah untuk dibedakan dengan kerabatnya. Jenis ini hanya dapat mencapai panjang total 15 cm.
Red Discus |
Symphysodon aequifasciata axelrodi
Jenis yang ketiga ini adalah Symphysodon aequifasciata Laxelrodi yang dikenal sebagai Brown Discus. Suku kata terakhir dimaksudkan untuk mengenang Dr. Herbert R. Axelrod yang telah banyak jasanya dalam pengembangan budidaya diskus. Warna dasar tubuhnya cokelat tua sampai gelap, dengan 9 buah garis vertical memotong sekujur badannya, tidak ketinggalan kepalanya. Garis biru terlihat memanjang dari dahi kepunggung hiongga mencapai sirip ekor, dan diakhiri dengan warna merah. Ikan ini dating dari Belem di muara sungai Amazon. Panjang total tubuhnya mencapai 13 cm.
Brown Discus |
Jenis terakhir adalah Symphysodon aequifasciata haraldi yang dikenal sebagai Blue discus. Pertama kali ditemukan dekat Manaus. Sekujur tubuhnya ditutupi oleh garis-garis pendek berwarna biru, dengan kekecualian pada sirip dubur dan punggung tepinya berwarna merah. Ikan ini dapat mencapai panjang total 20 cm, dengan kematangan kelamin terjadi pada ukuran setengahnya.
Blue Discus |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar