Selasa, 12 Mei 2020

PERTIMBANGAN MEMULAI USAHA BUDIDAYA IKAN

Ada banyak pilihan untuk memulai suatu usaha akuakultur atau budidaya ikan. Pilihan utama adalah kemudahan dalam memasarkan hasil dan nilai ekonomis dari ikan yang kita pelihara.  Jenis-jenis ikan air tawar yang umum dipelihara di kolam adalah ikan nila, mas, gurami (gurame), lele, dan patin.

Kelima jenis ikan ini biasanya mudah dijual karena bisa kita temukan di pasar-pasar tradisional. Selain itu ikan-ikan ini juga mudah dipelihara dan bibitnya relatif mudah didapat.  Sebagai langkah awal disarankanmemelihara ikan nila dan gurami, kedua jenis ikan ini sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dimanapun juga sehingga akan mudah untuk menjualnya.

Langkah pertama adalah memanen semua ikan yang masih ada dan mengeringkan kolam pekarangan.  Penjemuran dasar kolam dilakukan supaya tanah dasar kolam jadi “segar” kembali, jika terlalu banyak lumpur di dasar kolam sebaiknya dilakukan pengangkatan lumpur tersebut ke tanggul kolam. Dasar kolam yang berlumpur dan tidak segar menjadi sarang penyakit dan menurunkan produktifitas kolam.

Jika kolam tidak dapat kering (karena hujan) dibuat saluran air kecil di dasar kolam untuk mengumpulkan air di satu tempat dekat pembuangan. Setelah itu dasar kolam ditaburi kapur CaCO3 atau kapur pertanian secara merata, untuk kolam yang miliki membutuhkan 25-30 kg kapur.

Jika kolam dapat dikeringkan, setelah dikapur dilanjutkan dengan pemupukan dasar kolam, yaitu dengan pupuk ammonium fosfat 0,6 kg dan urea 0,3 kg.  Supaya kedua pupuk dapat ditebar merata maka perlu dilarutkan terlebih dulu dengan air dalam ember, dengan cara ini akan memudahkan untuk menyebarkan pupuk secara merata. 

Jika kolam tidak dapat dikeringkan maka tidak perlu dilakukan pemupukan dasar tetapi kolam dapat langsung diisi air. Kolam diisi air setinggi kurang lebih 40-50 cm, dibiarkan 3-5 hari hingga berwarna hijau.  Jika makanan alami (plankton) tidak tumbuh maka dilakukan pemupukan dengan urea.

Benih ikan nila (ikan nila berbeda dengan mujair) bisa didapatkan dengan mudah karena banyak pembudidayaikan memelihara nila di Limboto. Dipilih benih yang sehat dengan ukuran rata, sebaiknya digunakan benih agak besar yaitu ukuran 15- g/ekor atau lebih dari 10 cm.  Untuk tahap awal jumlah benih yang ditebar kira-kira 1.000–1.500 ekor.

Ikan mulai diberi makan pelet sehari setelah ditebar. Gunakan pelet apung sehingga mudah memantau kecukupan makan ikan.  Jika ikan sudah kenyang maka pelet akan tersisa di permukaan air kolam.  Ikan diberi makan 2-3 kali sehari, pakan diberikan sedikit demi sedikit supaya tidak terbuang percuma. Pemberian pakan jangan terlalu banyak sebab ikan nila juga dapat memanfaatkan makanan alami yang terdapat dalam kolam. Gunakan pakan ikan dengan kandungan protein 20-24 %. 

Ikan nila dapat mulai dipanen setelah berukuran 200 g atau lebih besar. Untuk mencapai ukuran tersebut dibutuhkan waktu 3-4 bulan.  Perkiraan hasil yang didapat sebanyak 150-250 kg, jumlah pakan yang diberikan berkisar antara 200-300 kg.

Dapat menambah hasil kolamnya dengan menebarkan ikan gurami bersama ikan nila.  Benih gurami yang ditebar berukuran 50-100 g/ekor, jumlahnya jangan terlalu banyak yaitu sekitar 150-200 ekor saja. Ikan gurami dapat diberi makan daun talas atau daun singkong yang tumbuh di pinggir kolam.  Ikan gurami kemungkinan dapat dipanen dalam waktu 6 bulan dengan perkiraan hasil 50-75 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar