Jumat, 22 Mei 2020

Langkah-langkah dalam Usaha Budidaya Gurame

Kolam Budidaya Ikan Gurame

Pertama yang harus diperhatikan adalah memastikan kebersihan kolam, agar kolam tersebut terbebas dari berbagai hama yang rentan menimbulkan penyakit. Untuk menghindari hal itu, sebaiknya diberi filter atau saringan pada saluran pemasukan air atau saluran pengeluaran air guna mengantisipasi munculnya hewan yang bisa menjadi hama pada kolam. Agar ikan juga mendapatkan makanan secara alami, maka pada dasar kolam perlu diberi pupuk.

Pemilihan Indukan

Salah satu proses awal dalam budidaya ikan gurame adalah pemilihan induk. Induk gurame yang siap dipijahkan adalah yang telah berusia 4-7 tahun, dengan bobot 1,5-2 kg per ekor. Pada rentang usia tersebut gurame sedang dalam masa produktifnya.

Ciri-ciri gurame yang siap dipijahkan adalah memiliki perut yang besar dan dekat dengan anus. Memiliki warna badan yang lebih gelap dan agak pucat, serta gerakannya lincah. Gurame yang siap dipijahkan perlu ditempatkan sendiri dari ikan-ikan lainnya. Karena itu perlu mempersiapkan satu kolam lagi untuk proses pemijahan tersebut. Usahakan kolam tersebut tidak berlumpur dan dasarnya bersedimen pasir.

Karena gurame indukan ini biasanya cukup lincah dan banyak bergerak, upayakan kedalaman kolam di atas 80 cm. Pada kolam untuk pemijahan tersebut perlu diberi semacam sosog yang terbuat dari bambu lalu ditancapkan pada kolam. Sosog ini fungsinya cukup penting, yakni sebagai sarang untuk telur gurame indukan.

Penetasan Telur

Ketika pada kolam pemijahan tersebut menemukan semacam sarang yang telah tertutup, maka segera angkat sarang tersebut karena di dalam sarang tersebutlah terdapat telur-telur ikan gurame. Buka sarang tersebut dan letakkan telur-telur gurame tersebut pada sebuah ember besar yang telah berisi air. Biasanya telur yang kualitasnya bagus akan berwarna kuning, sedangkan telur yang kurang bagus dan kemungkinan tidak menetas biasanya berwarna putih.

Proses penetasan telur gurame ini biasanya membutuhkan waktu 3-4 hari. Media untuk proses penetasan ini hanya membutuhkan air bersih dan ember besar dan lebar dengan kapasitas 40 liter-an.

Pemeliharaan Benih

Untuk memelihara benih ikan gurame, memerlukan sebuah kolam khusus. Proses pemeliharaan benih gurame tentu berbeda dengan pemeliharaan gurame dewasa atau indukan, karena itu harus diletakkan terpisah agar pertumbuhannya maksimal dan tidak dimakan oleh ikan yang besar. Makanan yang diberikan pada benih gurame pun juga berbeda, yakni harus berupa pellet yang halus. Proses pendedaran benih gurame ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan

Pemberian Pakan

Makanan utama yang baik untuk gurame adalah pellet. Dalam sehari, sebaiknya memberi makan gurame sebanyak dua kali, yakni pada waktu pagi dan sore. Agar pertumbuhan ikan gurame maksimal, maka perlu mencari pellet yang memiliki kandungan protein 25%. Guna menghemat biaya pakan, juga bisa memberi makan gurame dengan daun-daunan seperti daun kangkung, pepaya, tauge, atau dapat juga berupa jagung rebus, ampas tahu, dan dedak.

Proses Panen

Tahap terakhir dalam budidaya ikan gurame adalah panen. Tahap ini sangat ditunggu-tunggu. Namun pelaksanaan panen harus jalankan dengan hati-hati, agar hasilnya pun juga maksimal. Masa panen biasanya dalam waktu 4-6 bulan sejak benih dimasukkan dalam kolam dalam memanen, juga perlu melihat kebutuhan pasar, jenis gurame seperti apa yang banyak diminati oleh pasar.


Referensi: Info Akuakultur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar