Pengangkutan Sistem Terbuka pada Ikan Gurami |
Transportasi atau
pengangkutan ikan hidup dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan
secara terbuka dan pengangkutan secara tertutup.
Pengangkutan secara terbuka
adalah pengangkutan ikan hidup yang dilakukan dengan menggunakan wadah yang
terbuka (ember, brokoh, jerigen, drum dan lain-lain).
Sedangkan pengangkutan secara tertutup adalah
pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan wadah yang tertutup (kantong
plastik) yang diberi oksigen.
Pada ikan Gurami sistem pengangkutan
agak berbeda dengan jenis ikan air tawar lainnya seperti Tawes, Nila Merah, dan
Karper. Ikan Gurami memiliki alat pernafasan tambahan yang disebut
labirin, dengan adanya alat pernafasan tambahan ini memungkinkan ikan Gurami
dapat mengambil oksigen langsung dari udara bebas. Alat pernafasan tambahan ini
mulai terbentuk pada umur 3-4 minggu, sehingga dengan memperhatikan perkembangan
pembentukan alat pernafasan tambahan ini kita bisa menentukan apakah benih ini
memerlukan tambahan oksigen murni atau tidak dalam pengangkutannya (sistem terbuka atau
sistem
tertutup).
Pada umumnya pengangkutan
benih ikan sampai dengan ukuran daun kelor masih memerlukan oksigen (karena
alat pernafasan tambahannya belum sempurna), Cuma dalam pemberian oksigen harus
dicampur dengan udara bebas supaya tidak terjadi kejenuhan gas oksigen.
Sedangkan untuk pengangkutan
ikan Gurami ukuran dim sampai ukuran ikan konsumsi cara pengangkutannya dengan
sistim terbuka (ember, brokoh, jerigen, drum).
Hal-hal yang perlu dilakukan
agar ikan yang diangkut selamat sampai tujuan adalah:
-
Pengangkutan dilakukan pada pagi, sore atau malam hari,
-
Ikan yang diangkut adalah ikan yang sehat dan tidak luka,
-
Air yang digunakan untuk pengangkutan adalah air yang bersih
dan higienis,
-
Suhu air yang ideal untuk pengangkutan ikan adalah 20 - 25°C,
-
Banyaknya ikan yang diangkut tergantung dengan kapasitas alat
angkut yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar