Sabtu, 06 April 2019

PENDEDERAN GURAMI

Pendederan benih ikan Gurami adalah suatu kegiatan tahapan pemeliharaan ikan Gurami yang dimulai dari pemeliharaan benih berukuran bayong sampai benih berukuran bungkus korek yang siap dibesarkan di kolam pembesaran.

Pendederan benih ikan Gurami dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: Pendederan 1 (D1), Pendederan 2 (D2), dan Pendederan 3 (D3). Pentahapan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko kehilangan benih yang disebabkan oleh karena hama dan penyakit atau sebab-sebab lain misalnya kualitas air yang jelek.

Tata cara pendederan 1, 2, dan ke 3 hampir sama, perbedaannya terletak pada padat tebar, jumlah dan jenis pakan yang diberikan serta ketinggian air yang digunakan untuk pendederan benih.

Tata Laksana Pendederan
  1. Pertama kali kolam dikeringkan dan dibuat kowenan di tengah kolam atau di dekat saluran pengeluaran dengan ukuran 1 x 1 x 0,4 m. Kowenan ini diberi sedikit tanggul hingga merupakan kolam kecil di dalam kolam. Fungsi kowenan adalah untuk tempat melepaskan bayong pada saat penebaran dan tempat untuk menagkap benih pada waktu panen. 
  2. Kemudian dibuat caren yang menghubungkan antara saluran pemasukan, dengan saluran pengeluaran melintasi kowenan, ukuran caren adalah lebar 30 cm dan dalam 30 cm. Fungsi caren adalah sebagai tempat mengumpulnya benih pada saat air kolam surut dan untuk menggiring benih ke kowenan pada saat pemanenan.
  3. Langkah selanjutnya pemberian kapur (kapur kalsit/kapur pertanian) yang ditebar merata di dasar kolam dengan dosis 200 gr/m². 
  4. Berikutnya adalah pengolahan tanah dasar dengan cara mencangkul atau membalik tanah dasar, kemudian dikeringkan dan diberi pupuk kandang kering sebanyak ±0,5 kg/m², dengan cara disebar atau dionggok-onggokkan di beberapa tempat dan kolam diisi dengan air sampai nyemek-nyemek untuk memberi kesempatan pupuk teruarai menjadi unsur hara yang dibutuhkan oleh plankton yang merupakan pakan alami benih ikan Gurami.
  5. Pemberian pupuk susulan biasanya dilakukan dengan memberikan pupuk SP 36. Dosis yang digunakan adalah 10 – 20 gr/m² dengan cara dilarutkan lebih dulu dalam air sebelum disebar atau dibungkus dalam kantong kain kemudian direndam/ digantung di bawah permukaan air dekat dengan pemasukan air. 
  6. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore hari) dengan jenis pakan seperti pada tabel 1 di atas dengan dosis 3 – 5 ? dari perkiraan berat populasi yang dipelihara. 
  7. Pellet dapat dibuat sendiri berupa campuran dedak halus, tepung ikan, bungkil kelapa dan tepung daun dengan perbandingan 5 : 3 : 1 : 1 Cara pembuatannya sebagai berikut: Keempat bahan tersebut dicampur sampai rata dan diberi air secukupnya kemudian digiling (dengan mesin) selanjutnya dijemur. Bila digilling dengan gilingan daging maka bahan-bahan tersebut perlu dikukus terlebih dahulu. 
  8. Pendederan Gurami dilakukan pada kolam air tenang, penambahan air dilakukan bila air menjadi surut karena peresapan dan penguapan. Pergantian air dapat dilakukan ¼ atau 1/3 bagian sepanjang kualitas airnya sudah jelek. Atau dapat didederkan dengan aliran air yang tidak besar (kecil) namun masih merupakan kolam air tenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar