Selasa, 27 April 2021

PERBEDAAN INDUK GURAMI JANTAN DENGAN BETINA

 

Induk Gurami Jantan
Bentuk Tubuh Ikan Gurami

Ikan gurami jantan memiliki bentuk tubuh yang ramping, bagian perutnya terlihat lebih runcing. Hal ini karena pada gurami jantan tidak adanya kantung rahim. Tubuh ikan gurami betina lebih berbentuk bulat dan tebal di bagian perutnya, apalagi ketika gurami betina sedang dalam proses bertelur, maka tubuhnya akan semakin berbentuk bulat dan besar.

Induk Gurami Betina

Pergerakan Ikan Gurami

Secara umum ikan gurami jantan memiliki pergerakan yang cepat dan lincah, ini juga karena didukung oleh tubuhnya yang cenderung ramping. Sebaliknya ikan gurami betina karena memiliki tubuh yang bulat dan besar, maka cenderung bergerak agak lamban.


Kepala dan Dahi Ikan Gurami

Salah satu cara membedakan jenis kelamin ikan gurami adalah dengan melihat ciri fisik ikan tersebut. Ikan gurami jantan bagian kepala dan dahinya lebih cenderung menonjol dan terlihat lebih jenong bila dibandingkan dengan ikan gurami betina yang mana hampir bentuk kepala dan dahinya tidak menonjol.

Organ Reproduksi Ikan Gurami

Alat reproduksi ikan gurami jantan akan terlihat jelas karena tubuhnya ramping dan runcing. Ini juga akan memudahkan pada saat dilakukan pemijahan. Alat reproduksi gurami jantan akan terlihat menonjol dan berbentuk lonjong seperti benjolan. Sedangkan pada ikan gurami betina organ reproduksinya berbentuk oval dan apabila organ tersebut ditekan maka dapat mengeluarkan cairan berwarna putih.

Sirip dan Sisik Ikan Gurami

Apabila siripnya memiliki warna hitam atau coklat gelap maka ikan tersebut merupakan ikan gurami jantan. Ini merupakan salah satu ciri khas tersendiri untuk ikan gurami jantan. Sedangkan untuk ikan gurami betina, siripnya memiliki warna yang cenderung terang yaitu putih atau krem. Untuk bagian sisiknya, pada ikan gurami jantan, susunan pada sisiknya lebih normal. Sisik ikan gurami jantan akan terlihat sangat tersusun dengan rapi dan beraturan layaknya ikan pada umumnya. Lain halnya dengan ikan gurami betina, dimana sisiknya akan terlihat cenderung terbuka.

Kamis, 15 April 2021

PENYEBAB PENYAKIT PADA USAHA PEMBESARAN IKAN SECARA INTENSIF

Budidaya pembesaran ikan yang dilakukan secara intensif umumnya lebih berisiko terkena penyakit. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kepadatan yang digunakan, bahkan dapat dikatakan hampir mendekati batas maksimal daya dukung lahan. Ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan penyakit ikan muncul di kolam budidaya.

Kematian Gurami Ukuran Konsumsi

Perubahan kondisi lingkungan

Perubahan kondisi dari musim kemarau ke hujan menjadi waktu yang tepat bagi bibit penyakit untuk menyerang ikan yang berada di dalam kolam budidaya. Terlebih, pada ikan dengan daya tahan tubuh yang lemah sehingga lebih rentan terjangkit berbagai penyakit.  Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif ketika kondisi lingkungan sudah mulai menunjukkan adanya perubahan, seperti dari musim hujan ke musim kemarau.

Kebersihan kolam dan peralatan

Tingkat kebersihan kolam dan peralatan yang digunakan untuk budidaya dapat mempengaruhi perkembangan penyakit di dalam kolam budidaya. Kondisi kolam beserta peralatan yang kotor sangat disukai oleh bibit penyakit sehingga bibit penyakit tersebut sangat mudah menular dan tumbuh dengan subur di dalam kolam. Kebersihan kolam dan peralatan perlu dipantau dan dibersihkan secara rutin.

Kondisi kolam

Kolam harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum benih ikan ditebar ke dalam kolam agar ikan mudah beradaptasi. Kondisi kolam yang kurang baik dapat menyebabkan daya tahan tubuh ikan melemah.

Keadaan ikan

Terkadang, sistem pemeliharaan yang sudah bagus tetap bisa membuat ikan sakit apabila benih ikan yang digunakan kurang bagus. Benih yang akan digunakan harus dicek terlebih dahulu. Pastikan membeli dari pembudidaya benih terpercaya yang menyediakan benih berkualitas. Tindakan pencegahan penyakit pada ikan dapat dimulai dengan menggunakan benih yang tepat. Setelah itu, lakukan penebaran benih yang tepat agar benih tidak stres dan mudah beradaptasi.

Kualitas pakan

Penyakit pada ikan juga berkaitan erat dengan kandungan gizi di dalam pakan. Pakan dengan kandungan gizi yang kurang dapat menyebabkan daya tubuh ikan melemah sehingga ikan lebih mudah terserang penyakit.

Rabu, 14 April 2021

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI IKAN LELE MATI MENDADAK

Penyebab Ikan Lele tiba-tiba mati mendadak serta cara mengatasinya

1. Adanya Zat Beracun Yang Mencemari Air Kolam

Air kolam yang tercemar zat beracun akan menyebabkan kematian lele dalam jumlah besar, penyebab zat beracun tersebut biasanya berasal dari sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Air kolam yang tercemar akan berwarna merah kehitaman. Selain itu zat beracun juga bisa berasal dari obat – obatan kimia seperti pestisida. Jika sumber air kolam berasal dari sungai atau saluran irigasi yang juga dimanfaatkan oleh petani padi. Maka kemungkinan besar air kolam akan bercampur dengan air pestisida.

Cara Mengatasinya

  • Gantilah air kolam sebanyak 40% dari jumlah volume air yang ada, setelah 10 hari lakukan pergantian dan penambahan air.
  • Lakukan pergantian atau penambahan air setiap lima hari sekali. Apabila mendekati waktu panen sebelum panen ikan dilakukan, alangkah baiknya frekuensi penambahan air dilakukan 3 hari sekali

2. Perubahan Mendadak pH Air Secara Ekstrem

pH air juga merupakan hal yang perlu dipertahankan, ketika awal pembuatan kolam, pH juga harus dikondisikan sedemikian rupa agar dapat memenuhi syarat ideal bagi hidup lele. Penyebab pH air berubah dalam waktu singkat salah satunya adalah air hujan pertama yang jatuh pada kolam.

Cara Mengatasinya

Jika turun hujan pada hari pertama, segera ganti air kolam, pergantian air kolam dapat dilakukan sebagian, lebih baik dalam mengganti air kolam menggunakan mesin diesel.

Kematian Benih Lele

3. Suhu Air Kolam Terlalu Panas

Pertahankan suhu air kolam pada kisaran ideal yakni 25 – 300C. Benih lele sangat sensitif terhadap suhu yang terlalu panas, akibatnya lele akan mudah stress dan nafsu makan menurun. Pencernaan dan metabolisme tubuh tidak berfungsi dengan baik, lama kelamaan lele akan mati.

Cara Mengatasinya

Pasanglah terpal plastik untuk mencegah masuknya sinar matahari secara langsung ke air kolam. bisa juga menggunakan tanaman eceng gondok yang dapat menjadi tempat berlindung bagi lele, selain itu eceng gondok juga berfungsi sebagai inang bagi sejumlah mikroorganisme yang dapat dijadikan sumber pakan alami bagi lele.

Selasa, 13 April 2021

JENIS IKAN HIAS POPULER DI INDONESIA

Ikan Koi

Jenis ikan hias yang satu ini awalnya dipopulerkan oleh masyarakat Jepang. Pada awal abad 19, para ilmuwan bidang perikanan di Negara Sakura tersebut berhasil mengawinkan beberapa varian ikan mas hingga berubah menjadi ikan dengan warna dominan merah dan putih yang dinamakan Ikan Koi.

Ikan Koi atau Cyprinus carpio L ini lebih cocok dipelihara di kolam ikan, bukan di akuarium. Hal ini dikarenakan sifat Ikan Koi yang suka bergerak bebas sehingga membutuhkan area yang luas seperti kolam. Selain itu, alasan lain kenapa jenis ikan hias ini lebih cocok dibudidayakan di kolam karena memang Ikan Koi lebih indah jika dipandang dari atas dengan warna kulitnya yang cantik.

Budidaya Ikan Cupang

Ikan Cupang

Ikan Cupang adalah jenis ikan hias yang cukup mudah dan tidak rewel dalam segi perawatannya. Ikan yang memiliki nama latin Betta sp ini bahkan sanggup hidup pada media yang memiliki volume air sedikit seperti stoples, serta tidak membutuhkan mesin pencipta gelembung air yang biasa dijumpai di setiap akuarium ikan.

Jenis ikan hias yang satu ini bahkan kerap dijadikan sebagai ikan aduan, hal ini disebabkan karena ikan cupang merupakan predator bagi sesamanya. Ikan cupang bahkan mampu merobek-robek sesama jenis ikan cupang lainnya dalam sebuah pertempuran berjam-jam lamanya.

Seleksi Ikan Koki
Ikan Koki

Ikan Koki atau Carrasius auratus merupakan jenis ikan hias yang masuk dalam keluarga ikan mas dan juga ikan koi. Ikan koki memang berasal dari hasil perkawinan beberapa jenis ikan hias dari ikan mas dan juga ikan koi. Ikan hias yang satu ini juga pada mulanya dipopulerkan oleh orang Jepang, meskipun sebenarnya ikan koki awalnya berasal dari Negara China.

Sedangkan di Indonesia sendiri, perkembangan budidaya ikan koki juga mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal ini disebabkan karena permintaan konsumen akan jenis ikan hias yang satu ini terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu sentra budidaya ikan koki di Indonesia adalah daerah Tulungagung (Jawa Timur).

Ikan Guppy

Ikan hias ini awalnya berasal ari perairan air tawar di Amerika tengah hingga Amerika Selatan. Memiliki nama latin Poecilia reticulate, Ikan Guppy pertama kali masuk ke Negara Indonesia pada awal tahun 1920an dan saat ini sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Membudidayakan Ikan Guppy tidaklah terlalu susah, hal ini disebabkan karena Ikan Guppy berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Perkawinan Ikan Guppy dilakukan dengan cara memasukkan gondopodium yaitu sejenis organ kelamin yang berada di bagian sirip ikan tersebut kedalam organ betina.

Jumat, 09 April 2021

JENIS PAKAN IKAN GURAMI

Gurami termasuk ikan air tawar yang bisa memakan apa saja, mulai dari plankton, serangga, hingga tumbuhan berdaun lunak. Yang penting adalah pakan gurami tersebut harus mengandung nutrisi utama yang dibutuhkan gurami yakni protein. Sisanya bisa berupa lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Adapun jumlah nutrisi yang dibutuhkan gurami tersebut bisa berbeda-beda tergantung ukuran dan usia gurami yang dipelihara.

Pakan Larva Gurami Hingga Mencapai Ukuran Kuku

Larva gurami yang baru menetas hingga berumur sekitar 10 hari tidak perlu diberi makan karena pakan sudah tersedia dari cadangan kuning telur di tubuhnya. Setelah 10 hari biasanya cadangan kuning telur tersebut akan mulai habis dan larva gurami bisa mulai diberi pakan berupa fitoplankton (rotifera, infusoria, chiorella) dan zooplankton (daphnia, cladochera, artemia).

Alternatif lain adalah pakan dari adonan kuning telur, tepung kedelai, dan tepung sagu yang direbus dengan tambahan sedikit air. Pakan alami berupa cacing sutera bisa diberikan pada larva gurami. Pemberian pakan ini dilakukan hingga gurami berumur sekitar 40 hari. Pada usia tersebut, larva gurami seharusnya telah mencapai ukuran kuku atau sekitar 1-2 cm.

Pakan Gurami Ukuran Kuku Hingga Mencapai Ukuran Silet

Benih gurami berukuran kuku diberi pakan berupa cacing sutera. Pakan buatan berupa pelet tepung dengan kandungan protein sekitar 38-40 % juga sudah bisa diberikan pada benih gurami ukuran kuku. Pakan tersebut bisa diberikan hingga gurami mencapai jempol atau hingga gurami mencapai usia sekitar 60 hari sejak menetas. Selanjutnya hingga mencapai ukuran silet atau hingga benih gurami berusia sekitar 100 hari, pakan yang diberikan adalah pelet butiran ukuran 1 mm dengan kandungan protein sekitar 32-40%.

Pakan Gurami Ukuran Silet hingga Mencapai Ukuran Bungkus Rokok

Benih gurami ukuran silet bisa diberi pakan berupa pelet ukuran 1-2 mm dengan kandungan protein sekitar 32-40%. Pakan tambahan berupa daun bertekstur lunak seperti daun talas muda, daun keladi muda, daun pepaya muda dan daun ketela muda atau tanaman air seperi azolla juga sudah mulai bisa diberikan. Pada usia 190 hari atau sekitar 6 bulan sejak menetas, benih gurami akan mencapai ukuran bungkus rokok atau ukuran sekitar 3-4 jari.

Daun Sente yang Ditanam di Pinggir Kolam

Pakan Gurami Ukuran Bungkus Rokok Hingga Mencapai Ukuran Konsumsi

Gurami ukuran bungkus rokok hingga mencapai ukuran konsumsi atau minimal berbobot 500 gram/ekor dapat diberi pakan berupa pelet ukuran 2 mm dengan kadar protein 27%. Pakan alami seperti azolla, daun talas, daun singkong, daun pepaya dan sejenisnya juga bisa diberikan setiap hari.

Pakan Induk Gurami

Induk gurami memerlukan perhatian khusus untuk masalah pakan. Pemberian pakan dengan jenis dan jumlah yang tidak tepat dapat menyebabkan induk gurami menghasilkan telur yang sedikit dan daya tetasnya rendah. Para pembudidaya biasanya memberikan induk gurami porsi pakan alami yang lebih banyak ketimbang pakan buatan. Pengurangan porsi pakan buatan ini bertujuan agar induk gurami tidak terlalu banyak menumpuk lemak.

Pakan utama induk gurami adalah daun-daunan. Daun talas misalnya, bisa diberikan pada induk gurami setiap harinya sebagai pakan utama. Setiap 1-2 minggu sekali selingi pakan induk gurami dengan kecambah atau rebusan jagung pipil rebus. Selain itu ada juga pembudidaya yang memberikan selingan pakan berupa daging sapi, usus ayam atau bekicot yang dicacah halus. Contoh aplikasinya adalah daging sapi diberikan setiap 2 minggu sekali sedangkan usus ayam setiap 1 bulan sekali. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi telur gurami dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.

Rabu, 07 April 2021

STRATEGI MENINGKATKAN HASIL PANEN LELE KONSUMSI

 

Panen Lele Konsumsi
  • Pengaplikasian suplemen pakan dan air
    Pengaplikasian suplemen pakan dan air akan mempercepat pertumbuhan lele dan meningkatkan energi bagi tubuh ikan sehingga tak mudah terserang penyakit, sehingga mampu menurunkan angka kematian. Di samping itu, penggunaan suplemen sanggup menurunkan kebutuhan pakan. Dengan demikian penggunaan pakan lebih tepat sasaran dan efisien.
  • Meminimalkan penyortiran
    Meminimalkan penyortiran ialah hal yang sangat penting dalam budidaya sistem padat tebar tinggi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyortiran sebetulnya menyebabkan ikan stres dan membutuhkan waktu untuk pemulihan. Akhirnya, masa budidaya lebih panjang dan terjadi pemborosan pakan. Inilah alasan mengapa dalam teknik padat tebar tinggi cuma memberi anjuran satu kali penyortiran, yakni di tengah-tengah masa budidaya.
  • Pemberian probiotik pada pakan dan air
    Aplikasi probiotik pada pakan sangat ampuh untuk menjaga stabilitas pencernaan lele. Dengan cara padat tebar tinggi, lele dipaksa untuk mencerna pakan tanpa henti, mengingat pemberian pakan dilaksanakan dengan interval 3 hingga 4 jam sekali. Sementara itu, penerapan probiotik di air memberikan pengaruh yang signifikan kepada mutu air kolam. Hal ini tidak terlepas dari efek pemberian probiotik pada pakan. Amoniak yang berasal dari lele secara otomatis menurun, sehingga kerja probiotik di air lebih ringan dan memberikan pengaruh yang signifikan.