Minggu, 03 November 2019

SISTEM PENGANGKUTAN PADA IKAN GURAMI

Pengangkutan Sistem Terbuka pada Ikan Gurami

Transportasi atau pengangkutan ikan hidup dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan secara terbuka dan pengangkutan secara tertutup.
Pengangkutan secara terbuka adalah pengangkutan ikan hidup yang dilakukan dengan menggunakan wadah yang terbuka (ember, brokoh, jerigen, drum dan lain-lain).
Sedangkan pengangkutan secara tertutup adalah pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan wadah yang tertutup (kantong plastik) yang diberi oksigen.
Pada ikan Gurami sistem pengangkutan agak berbeda dengan jenis ikan air tawar lainnya seperti Tawes, Nila Merah, dan Karper. Ikan Gurami memiliki alat pernafasan tambahan yang disebut labirin, dengan adanya alat pernafasan tambahan ini memungkinkan ikan Gurami dapat mengambil oksigen langsung dari udara bebas. Alat pernafasan tambahan ini mulai terbentuk pada umur 3-4 minggu, sehingga dengan memperhatikan perkembangan pembentukan alat pernafasan tambahan ini kita bisa menentukan apakah benih ini memerlukan tambahan oksigen murni atau tidak dalam pengangkutannya (sistem terbuka atau sistem tertutup).
Pada umumnya pengangkutan benih ikan sampai dengan ukuran daun kelor masih memerlukan oksigen (karena alat pernafasan tambahannya belum sempurna), Cuma dalam pemberian oksigen harus dicampur dengan udara bebas supaya tidak terjadi kejenuhan gas oksigen.
Sedangkan untuk pengangkutan ikan Gurami ukuran dim sampai ukuran ikan konsumsi cara pengangkutannya dengan sistim terbuka (ember, brokoh, jerigen, drum).
Hal-hal yang perlu dilakukan agar ikan yang diangkut selamat sampai tujuan adalah:
-          Pengangkutan dilakukan pada pagi, sore atau malam hari,
-          Ikan yang diangkut adalah ikan yang sehat dan tidak luka,
-          Air yang digunakan untuk pengangkutan adalah air yang bersih dan higienis,
-          Suhu air yang ideal untuk pengangkutan ikan adalah 20 - 25°C,
-          Banyaknya ikan yang diangkut tergantung dengan kapasitas alat angkut yang digunakan.