Panen Ikan Gurami |
Panen merupakan salah satu
kegiatan budidaya ikan yang sangat penting. Dari panen dapat diketahui
keberhasilan usaha atau kemajuan pertumbuhan ikan yang kita pelihara dalam
periode waktu tertentu.
Pemanenan benih atau ikan
konsumsi, sebaiknya dilakukan tindakan khusus karena cara pemanenan ikan Gurami
sedikit berbeda dengan ikan Nila Merah, Tawes atau Karper, juga berbeda
pemanenan antara benih ikan Gurami yang berukuran besar (konsumsi) dengan ikan
yang masih kecil.
Cara pemanenan Benih Ikan Gurami (Bayong s.d. Bungkus
Korek)
Pemanenan ikan dapat dilakukan
dengan cara dan peralatan yang dapat menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup
ikan yang dipanen. Panen dilakukan pada cuaca yang cukup dingin dan sejuk, yaitu pada pagi
atau sore hari, dan tidak dilakukan pada
waktu hujan.
(1) Langkah pertama
dalam melakukan pemanenan adalah menurunkan ketinggian air kolam secara
berangsur-angsur dengan memperkecil aliran air yang masuk dan memasang saringan
di saluran pembuangan.
(2) Bersamaan dengan
itu lumpur-lumpur/kotoran-kotoran yang menutupi caren dan kowenan disingkirkan,
agar nantinya mempermudah pemanenan.
(3) Setelah air
tinggal di caren dan di kowenan maka aliran air masuk diperkecil lagi, kemudian di
kowenan diberi daun-daunan (daun talas, daun papaya, atau daun
pisang) yang diletakkan di atas permukaan air, hal ini
dilakukan agar benih ikan dapat berlindung di bawah daun-daunan dan akan
memberi kenyamanan bagi benih yang akan dipanen.
(4) Ikan-ikan diring
secara perlahan-lahan dan hati-hati ke arah kowenan, dan selama
penggiringan tidak melakukan gerakan atau suara yang mengejutkan.
(5) Setelah terkumpul
di kowenan ikan sudah bisa mulai ditangkap. Tangkaplah
benih ikan Gurami dengan pelan-pelan dan hati-hati serta tidak menimbulkan
kejutan. Dalam menggunakan alat untuk menangkap benih ikan Gurami ini digunakan
alat yang sesuai dengan ukuran benih yang akan ditangkap.
(6) Ikan-ikan yang
telah ditangkap kemudian diletakkan ke dalam alat angkut (ember, brokoh),
sebaiknya jangan terlalu padat dan segeralah diangkut ke tempat
penampungan sementara. Penampungan sementara biasanya berupa tanjar/hapa yang
dipasang di kolam atau saluran yang alirannya tidak terlalu kencang.
(7) Dalam penampungan
sementara ini sebaiknya dilakukan seleksi ikan terhadap ukuran serta
kesehatannya. Jika sudah terseleksi ikan dipindahkan ke tempat penampungan
untuk tujuan tertentu (diberok, diperlakukan sebelum dibawa ke tempat lain)
atau langsung dipasarkan. Kolam penampungan benih perlu dilengkapi dengan
saluran pemasukan dan saluran pengeluaran yang diberi saringan sehingga
memungkinkan terjadinya sirkulasi air.
Cara Pemanenan Ikan Gurami Ukuran Besar (bungkus rokok
s.d. konsumsi)
(1) Panen harus
dilakukan pada cuaca yang cukup dingin atau sejuk, yaitu pagi atau sore hari.
(2) Dalam pemanenan
ikan yang berukuran besar ini sebaiknya menggunakan jaring yang dberi pemberat
rantai dari ujung ke ujung, hal ini selain untuk mempermudah pemanenan, ikan
yang ditangkap dengan jaring relatif lebih sehat dibanding
dengan cara yang tidak menggunakan jaring, karena kolam tidak perlu
dikeringkan.
(3) Dalam menggunakan
jaring sebaiknya ketinggian air dalam kolam diatur agar mempermudah pelaksanaan
penggunaan jaring, caranya jika air kolam dalamnya melebihi ketinggian jaring
yang akan kita gunakan maka air kolam terlebih dahulu harus dikurangi secara
perlahan-lahan sampai ketinggian airnya 10 cm di bawah tali jaring.
(4) Rentangkan jaring
dari ujung kolam dan ditarik secara perlahan-lahan ke ujung kolam yang lain
untuk memperkecil ruang lingkup ikan Gurami. Apabila ruang lingkup
ikan sudah sempit, maka di atas airnya kita beri daun-daunan (daun talas,
papaya, atau pisang) untuk pelindung.
(5) Lakukan
penangkapan dengan perlahan-lahan dan hati-hati serta hindarkan hal-hal yang
bisa mengejutkan ikan. Tangkaplah ikan yang yang sudah terbatas ruang geraknya
dengan menggunakan tangan.
(6) Letakkan hasil
tangkapan ke tempat penampungan yang sudah berisi air seperti brokoh, baskom,
jerigen, atau drum dengan hati-hati.