Kamis, 13 Oktober 2022

APLIKASI PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN TERHADAP BAKTERI

        Selama ini pengertian bakteri seolah-olah identik dengan istilah bakteri patogen, atau bakteri yang merugikan kesehatan ikan. Sebenarnya, banyak sekali jenis bakteri yang memiliki kegunaan bermanfaat bagi kehidupan ikan.  Bakteri jenis ini dikenal dengan sebutan bakteri non patogen. Salah satu media tumbuh bakteri non patogen adalah media biofilter pada sistem resiskulasi.  Secara sederhana, sistem resirkulasi digunakan dalam kondisi yangmenuntut tingkat produksi tinggi, akan tetapi dengan penggunaan air yang seminimal mungkin. Tetapi, konsekuensi dari sistem ini adalah:
  1. Timbulnya penumpukkan bahan organik sebagai hasil dari sisa-sisa metabolisma serta pakan.
  2. Pembentukan senyawa-senyawa yang beracun
  3. Meningkatnya penyerapan oksigen.
Kematian Benih Lele
        
      Biofilter sebagai salah satu bagian dari sistem resirkulasi, biasanya dilengkapi dengan substrat sebagai tempat penempelan bakteri non patogen ini. Lapisan bakteri yang menyelubungi substrat-substrat tersebut dikenal dengan istilah biofilm.  Bakteri non patogen yang hidup dan berkembang biak pada media ini memiliki sifat autotrof, yakni mampu memanfaatkan substrat an-organik sebagai sumber energi.

        Contoh dari bakteri non patogen ini adalah bakteri nitrosomonas dan nitrobacter. Kedua bakteri ini bekerja dalam upaya mengkonversi ammonia menjadi nitrat melalui bentuk intermediet (nitrit). Bakteri-bakteri ini juga berperan dalam merombak sisa-sisa metabolisme (40%-60% protein; 20-25% karbohidrat; 10% lemak).

        Adapun proses-proses yang terjadi pada media biofilter di mana bakteri non patogen ini tumbuh dan berkembang, meliputi:
  1. Degradasi bahan organik, baik secara anaerob maupun aerob
  2. Proses Nitrifikasi
  3. Proses Denitrifikasi
  4. Proses Oksidasi [Untuk garam-garam komplek tertentu]
  5. Proses Reduksi [Untuk garam-garam komplek tertentu]
        Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pada wadah biofilter ini, harus dilengkapi dengan substrat penempelan bakteri. Jenis-jenis substrat yang dapat digunakan, antara lain adalah:
  1. Potongan kulit udang. Kulit udang ini baik sekali digunakan karena mengandung nilai kalsium yang tinggi.
  2. Potongan paralon
  3. Tutup botol dari plastik. Pemilihan jenis substrat di atas sebaiknya didasarkan pada ukuran, karena semakin kecil luas permukaan substrat, akan semakin baik sebagai media penempelan bakteri.

Kamis, 06 Oktober 2022

KESEHATAN IKAN

Bahasan sekitar penyakit ikan, selalu diungkapkan pernyataan bahwa upaya pencegahan jauh lebih baik dan lebih ekonomis dibanding mengobati. Karena itulah mengupayakan kesehatan ikan, dipandang jauh lebih efektif dari pada upaya pengobatan. Penyakit ikan dalam pengertiannya yang lebih luas diartikan sebagai salah satu faktor yang menekan atau menurunkan produksi ikan; dan hal ini bisa bersumber dari penyakit itu sendiri, kompetitor, predator, dan hama dalam sistem produksi yang sedang berjalan.

Penurunan produksi ikan dapat terlihat dari tampilan penurunan berat dan atau adanya ikan-ikan yang abnormal serta jumlah yang menurun akibat adanya mortalitas.  Secara umum, data yang ada selama ini memperlihatkan penurunan produksi ikan rata-rata sekitar 5 – 20 % pertahun. Melihat besarnya angka penurunan produksi akibat tidak tertanganinya dengan serius mengenai kesehatan ikan, diperkirakan upaya menghadirkan ikan-ikan sehat akan mampu meningkatkan produksi. Ruang lingkup penyakit ikan dalam pengertian umum, meliputi: (a) Penyakit karena infeksi; (b) Penyakit karena non-infeksi; serta (c) Kehadiran kompetitor, hama & predator. Uraian terstruktur dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam kaitan dengan bahasan penyakit ikan, selain berakibat menurunkan produksi, kehawatiran lain adalah penularan penyakit ikan tertentu kepada manusia. Jadi dalam hal ini, ikan dapa menjadi inang penyakit tertentu yang menyerang manusia.  Pada bagian ini, penyakit ikan menjadi lebih serius untuk ditangani.

Ruang Lingkup Penurunan Kesehatan Ikan

Kehadiran atau keberadaan penyakit ikan di perairan melalui lima cara, yaitu: (a) terbawa oleh ikan; (b) terbawa oleh air; (c) terbawa oleh pakan yang diberikan atau buangan yang masuk dalam perairan; (d) berada pada wadah budidaya itu sendiri (kolam, tambak, jaring apung, dsb); dan (e) buruknya manajemen yang diberikan selama pemeliharaan. Oleh karena itu, upaya pencegahan selalu di arahkan kepada lima sumber atau jalur adanya suatu penyakit tersebut di atas. 

Untuk memudahkan pemantauan kehadiran penyakit atau melakukan deteksi dini penanganan kesehatan ikan, maka perlu diperhatikan jenis penyebab yang dikaitkan dengan sumber penyebab penurunan kesehatan ikan dimaksud.

Upaya Pemantauan Penurunan Kesehatan Ikan