Minggu, 07 Juli 2019

BEBERAPA JENIS PENYAKIT PADA IKAN GURAMI

Mekanisme Terjadinya Penyakit pada Ikan

Beberapa jenis penyakit yang sering dijumpai pada ikan Gurami (telur sampai dengan ikan berukuran besar) baik penyakit non infeksi maupun penyakit infeksi (penyakit menular yang disebabkan karena parasite, jamur, bakteri dan virus) antara lain sebagai berikut:
Penyakit non infeksi (tidak menular)
Penyakit ini diakibatkan oleh perubahan (guncangan) suhu yang tajam pada siang dan malam hari, yaitu pada bulan Juni s.d. Agustus yang oleh masyarakat Banyumas disebut penyakit “Lier”. Penyakit ini sering menyebarkan kerugian yang besar karena angka kematian yang tinggi terutama bila yang terserang adalah benih yang masih kecil.
Penyakit Yang Disebabkan oleh Jamur
Sejenis jamur yaitu Saprolegnie sp. Banyak menyerang telur-telur ikan Gurami dengan ciri-ciri klinis yang dapat dilihat adalah adanya pertumbuhan benang-benang halus pada telur yang terinfeksi. Telur yang diselimuti oleh jamur tidak akan menetas. Jamur ini pula yang sering menginfeksi benih yang masih kecil. Infeksi ini biasanya merupakan infeksi sekunder pada luka yang diakibatkan penanganan yang jelek pada waktu panen atau oleh infeksi parasit
Penyakit yang disebabkan oleh parasit
Jenis-jenis parasit yang ditemukan sering menyerang ikan Gurami adalah cacing Trematoda yaitu Clinostonum sp. Parasit ini sering menginfeksi tubuh ikan Gurami yang dipelihara di sawah. Penyakit ini menyebabkan bintil-bintil pada kulit yang menyerupai “kutil” pada kulit tubuh manusia sehingga pembudidaya sering menyebut penyakit kutilen. Ikan yang terserang penyakit ini pertumbuhannya akan lambat, ikan menjadi sangat lemah dan kadang-kadang ditemukan mati dengan tubuh yang banyak bintil-bintilnya.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit bakterial yang sering dijumpai pada ikan Gurami adalah penyakit mata melotot (Exopthalmos) dan penyakit borok kulit. Penyakit mata melotot diduga karena terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium marinum dengan tanda-tanda mata melotot keluar satu atau keduanya, kadang-kadang disertai dengan menonjolnya jaringan di sekitar mata, gerakan ikan menjadi lemah dan sering muncul di permukaan. Faktor pendukung berkembangnya penyakit ini adalah kualitas air yang buruk terutama tingginya kadar bahan organik atau kondisi ikan dalam keadaan stress karena pengaruh lingkungan dan penanganan yang kurang baik.
Penyakit borok kulit diduga akibat serangan bakteri Aeromonas hydrophila dengan tanda-tanda terdapat luka infeksi (korengan) pada bagian tubuh, sirip, perut membusung dan sering berada di permukaan air. Penyakit ini sulit ditanggulangi dan dapat mengakibatkan kematian massal.
Sedang hama yang sering mengganggu ikan Gurami adalah “precil” (anak katak), ular air, burung kuntul, binatang ini merupakan hama serius bagi benih-benih ikan Gurami yang masih kecil.
Ada dua tindakan dalam menanggulangi hama dan penyakit ikan agar ikan yang kita pelihara dapat tetap sehat sehingga produksi yang dihasilkan seperti yang diharapkan. Tindakan pencegahan dilakukan terhadap ikan yang masih sehat, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan terhadap ikan yang memiliki gejala terserang penyakit. Tindakan pencegahan lebih diutamakan karena:
-          Tindakan pencegahan lebih murah dibandingkan dengan pengobatan, dan
-          Pengobatan tidak menjamin 100 % keberhasilannya, kadang-kadang juga memerlukan biaya dan tenaga yang tidak seimbang dengan keuntungan yang diperoleh.