Mekanisme Terjadinya Penyakit pada Ikan |
Beberapa jenis penyakit yang sering dijumpai pada ikan
Gurami (telur sampai dengan ikan berukuran besar) baik penyakit non infeksi
maupun penyakit infeksi (penyakit menular yang disebabkan karena parasite,
jamur, bakteri dan virus) antara lain sebagai berikut:
Penyakit non
infeksi (tidak menular)
Penyakit ini diakibatkan oleh perubahan (guncangan)
suhu yang tajam pada siang dan malam hari, yaitu pada bulan Juni s.d. Agustus
yang oleh masyarakat Banyumas disebut penyakit “Lier”. Penyakit ini
sering menyebarkan kerugian yang besar karena angka kematian yang tinggi
terutama bila yang terserang adalah benih yang masih kecil.
Penyakit Yang
Disebabkan oleh Jamur
Sejenis jamur yaitu Saprolegnie sp. Banyak menyerang
telur-telur ikan Gurami dengan ciri-ciri klinis yang dapat dilihat adalah
adanya pertumbuhan benang-benang halus pada telur yang terinfeksi. Telur yang
diselimuti oleh jamur tidak akan menetas. Jamur ini pula yang sering
menginfeksi benih yang masih kecil. Infeksi ini biasanya merupakan infeksi
sekunder pada luka yang diakibatkan penanganan yang jelek pada waktu panen atau
oleh infeksi parasit
Penyakit yang
disebabkan oleh parasit
Jenis-jenis parasit yang ditemukan sering menyerang
ikan Gurami adalah cacing Trematoda yaitu Clinostonum sp. Parasit ini sering
menginfeksi tubuh ikan Gurami yang dipelihara di sawah. Penyakit ini
menyebabkan bintil-bintil pada kulit yang menyerupai “kutil” pada kulit tubuh
manusia sehingga pembudidaya sering menyebut penyakit kutilen. Ikan yang
terserang penyakit ini pertumbuhannya akan lambat, ikan menjadi sangat lemah
dan kadang-kadang ditemukan mati dengan tubuh yang banyak bintil-bintilnya.
Penyakit yang
disebabkan oleh bakteri.
Penyakit bakterial yang sering dijumpai
pada ikan Gurami adalah penyakit mata melotot (Exopthalmos) dan penyakit borok
kulit. Penyakit mata melotot diduga karena terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium marinum dengan tanda-tanda
mata melotot keluar satu atau keduanya, kadang-kadang disertai dengan
menonjolnya jaringan di sekitar mata, gerakan ikan
menjadi lemah dan sering muncul di permukaan. Faktor pendukung berkembangnya
penyakit ini adalah kualitas air yang buruk terutama tingginya kadar bahan
organik atau kondisi ikan dalam keadaan stress karena pengaruh
lingkungan dan penanganan yang kurang baik.
Penyakit borok kulit diduga akibat serangan bakteri Aeromonas hydrophila dengan tanda-tanda
terdapat luka infeksi (korengan) pada bagian tubuh, sirip, perut membusung dan
sering berada di permukaan air. Penyakit ini sulit ditanggulangi dan dapat
mengakibatkan kematian massal.
Sedang hama yang sering mengganggu ikan Gurami adalah
“precil” (anak katak), ular air, burung kuntul, binatang ini merupakan hama
serius bagi benih-benih ikan Gurami yang masih kecil.
Ada dua tindakan dalam menanggulangi hama dan penyakit
ikan agar ikan yang kita pelihara dapat tetap sehat sehingga produksi yang
dihasilkan seperti yang diharapkan. Tindakan pencegahan dilakukan terhadap ikan
yang masih sehat, sedangkan tindakan pengobatan dilakukan terhadap ikan yang
memiliki gejala terserang penyakit. Tindakan pencegahan lebih diutamakan
karena:
-
Tindakan pencegahan lebih murah dibandingkan dengan
pengobatan, dan
-
Pengobatan tidak menjamin 100 % keberhasilannya,
kadang-kadang juga memerlukan biaya dan tenaga yang tidak seimbang dengan
keuntungan yang diperoleh.