Ikan Gurami merupakan ikan yang disukai oleh
masyarakat, disamping rasa dagingnya lezat, mempunyai pasaran yang baik,
harganyapun relatif tinggi bila dibandingkan dengan jenis ikan yang lain.
Permintaan ikan Gurami di pasaran terutama untuk memenuhi
kebutuhan rumah makan dan hotel adalah yang berukuran 0,6 –
1,0 kg per ekor atau ukuran “super” (sesuai ukuran permintaan).
Melihat permintaan pasar terhadap ikan Gurami konsumsi
maka diperlukan pemeliharaan yang cukup intensif karena Gurami merupakan salah
satu ikan yang lambat pertumbuhannya dibandingkan dengan ikan yang lain. Benih lepas sarang bila
dipelihara menjadi ukuran super akan membutuhkan waktu ±2 tahun. Oleh karena
itu, melalui teknologi budidaya ikan Gurami sistem bertahap petani dapat memperoleh
beberapa keuntungan antara lain:
-
Kehilangan / kematian semakin kecil karena resiko ini sudah terbagi dalam bebagai
tahapan.
-
Masa pemeliharaan di tingkat pelaku utama menjadi lebih
pendek.
-
Pemeliharaan menjadi lebih efisien.
-
Keuntungan pelaku utama dapat berlipat.
Pentahapan usaha budidaya Gurami adalah sebagai
berikut:
1. Tahapan Pemijahan (P)
adalah tahapan pertama dalam budidaya ikan Gurami. Yaitu memijahkan ikan Gurami dengan sistem stelan (1 pejantan
dengan 3 atau 4 ekor betina). Pada tahan ini akan diperoleh hasil telur atau
larva yang berumur ±7 hari.
Kolam Pemijahan Gurami |
2. Tahapan penetasan telur
atau pemeliharaan larva (T). Tahapan
ini diawali dengan pengambilan telur (umur 1 hari) kemudian ditetaskan dalam
suatu wadah atau pengambilan larva setelah berumur 7 hari. Kemudian larva
tersebut dipelihara baik dengan metoda “Clear
water” maupun dengan metode “Green
water” dengan waktu pemeliharaan 30 – 45 hari. Hasil dari tahapan ini
adalah benih ukuran biji oyong.
3. Tahapan Pendederan 1 (D 1)
Adalah tahapan pemeliharaan dari benih ikan Gurami ukuran biji oyong sampai menjadi ukuran daun kelor, dengan waktu pemeliharaan 1,5 – 2 bulan
Benih Gurami Ukuran Daun Kelor |
4. Tahapan Pendederan 2 (D 2)
Adalah tahapan pemeliharaan dari benih ukuran daun kelor sampai menjadi benih
ukuran dim, dengan waktu
pemeliharaan sekitar 2 – 3 bulan.
5. Tahapan Pendederan 3 (D 3)
Adalah tahapan pemeliharaan benih ukuran dim menjadi benih ukuran bungkus korek dengan waktu pemeliharaan sekitar 3 – 4 bulan.
6. Tahapan Pembesaran 1 (B I)
Adalah tahapan pemeliharaan dari ukuran bungkus korek menjadi ukuran bungkus rokok dengan waktu pemeliharaan
sekitar 3 – 4 bulan.
7. Tahapan Pembesaran 2 (B 2)
Adalah tahapan pemeliharaan ikan Gurami berukuran bungkus rokok menjadi ukuran tampelan, dengan waktu
pemeliharaan sekitar 4 – 5 bulan.
8. Tahapan Pembesaran 3 (B 3)
Adalah tahapan pemeliharaan ikan Gurami berukuran tampelan menjadi ukuran konsumsi atau lebih dikenal dengan
ukuran “Super” dengan waktu pemeliharaan 4 – 5 bulan.
Ukuran-ukuran ikan Gurami tersebut menjadi ukuran yang
dipakai di kalangan pembudidaya dan pedagang ikan di wilayah eks
Karisidenan Banyumas Jawa Tengah. Waktu pemeliharaan untuk setiap periode atau
tahapan pendederan dan pembesaran terdapat kisaran kurang lebih 1 bulan
tergantung dari kondisi lokasi dan teknologi yang diterapkan.
Apabila permintaan pasar terhadap ikan Gurami ukuran
konsumsi selalu meningkat maka pada akhirnya permintaan setiap ukuran juga akan
meningkat sehingga pembudidaya tidak terlalu lama memeliharanya. Disamping itu
dengan memperpendek masa pemeliharaan, ikan akan lebih terkontrol sehingga akan
meningkatkan derajat kelulusan hidup ikan.