Minggu, 04 Maret 2018

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN



Tindakan pencegahan terutama ditujukan untuk mencegah ma­suknya wabah penyakit ke dalam tempat budi daya ikan, untuk men­cegah meluasnya wilayah yang terkena penyakit, dan untuk mengu­rangi kerugian produksi ikan akibat timbulnya wabah penyakit.

1. Sanitasi kolam
Sanitasi kolam dilaksanakan melalui pengeringan, penjemuran, dan pengapuran bak/ kolam dengan kapur tembok Ca(OH)2 se­banyak 200 g/m yang ditebarkan merata di permukaan tanah dasar kolam dalam keadaan macak-macak. Kondisi ini dibiarkan selama 7 - 10 hari, setelah itu barulah kolam diairi dan siap ditebari ikan. Bahan lain yang bisa digunakan yairu kalium permanganat (PK) yang ditebarkan pada kolam berair sebanyak 10 - 20 g/m3 air dan dibiarkan selama 1 jam. Ikan - ikan dimasukkan setelah air berubah normal kembali karena adanya penggantian air.

2.     Sanitasi Ikan Tebaran
Ikan yang akan ditebarkan diperiksa dahulu, apabila menun­jukkan gejala kelainan arau sakit harus dikarantina untuk diobati.  Ikan tebaran yang dianggap sehat pun harus direndam dalam larutan PK (20 g/m3 air), malachyte green (40 mg/ 10 liter air), atau dengan formalin (1 cc/10 liter air) masing - masing selama 10 - 15 menit.

3. Sanitasi Perlengkapan dan Peralatan
Perlengkapan arau peralatan kerja sebaiknya selalu dalam kea­daan suci hama, yairu dengan cara merendamnya dalam larutan PK arau laruran kaporit selama 30 - 60 menit. Pengunjung dan luar pun tidak boleh sembarangan memegang dan atau mencelupkan bagian tubuh ke dalam media air pemeliharaan sebelum disucihamakan.

4. Menjaga Lingkungan Tempat Budidaya
Upaya perlindungan dan gangguan hama dan parasir ikan adalah dengan menjaga lingkungan tempat budi daya dan perairan.  Pema­tang kolam dibersihkan dan tumbuhan air yang sering menjadi tern­pat persembunyian hewan darat seperti ular dan kodok. Pohon yang rindang dikurangi agar tidak menghalangi masuknya sinar matahari. Setiap kolam/bak diusahakan mendapat pemasukan air yang baru dan masih segar. Selain itu, bahan - bahan organik seperti sampah yang memungkinkan masuk ke dalam wadah budi daya dikurangi.